MANADO - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meminta masyarakat mewaspadai luncuran material vulkanik yang bisa terjadi saat hujan deras.
"Hal itu harus diwaspadai, apalagi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih terjadi," kata Ketua Pos PGA Karangetang Yudia Prama Tatipang di Manado dilansir ANTARA, Jumat, 24 Februari.
Dia mencontohkan kejadian serupa yang terjadi beberapa waktu lalu di mana hujan deras menyebabkan material vulkanik berupa pasir dan batu meluncur melalui Kali Batuawang.
"Ketika hujan deras material yang berada di sepanjang aliran akan terbawa air, sekali lagi harus diwaspadai masyarakat," katanya.
Dia menyebutkan, masyarakat yang ada di Dusun Kola-Kola, Kelurahan Bebali, Kecamatan Siau Timur harus lebih waspada apalagi luncuran material yang terbawa air hujan melintasi wilayah permukiman.
BACA JUGA:
Selain material yang terbawa air hujan, Yudia juga meminta masyarakat agar mewaspadai awan panas guguran.
"Ini kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi," ujarnya.
Dia menyebutkan, hingga saat ini luncuran lava pijar dari kawah masih terjadi dengan jarak luncuran terjauh mencapai 1.800 meter.
Luncuran lava pijar tersebut bergerak perlahan sehingga kemungkinan terjadinya penumpukan material yang bisa menyebabkan awan panas guguran relatif kecil.
"Meskipun kemungkinan terjadinya awan panas guguran relatif kecil, masyarakat harus tetap waspada," katanya.
Sejak terjadi erupsi pada awal Februari 2023, ujung luncuran lava pijar belum menyentuh pantai karena berjarak hampir lima kilometer.