JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta para pemimpin gereja ikut berperan aktif menyosialisasikan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali guna mengantisipasi meluasnya penyebaran COVID-19.
"Beberapa kabupaten/kota di Jateng akan disiapkan untuk dilakukan PPKM, maka saya berharap pihak gereja ikut membantu menyosialisasikan kebijakan ini," katanya di Semarang, dilansir Antara, Jumat 8 Januari.
Selain itu, para pemimpin gereja juga diminta terus melakukan edukasi dan sosialisasi terkait disiplin protokol kesehatan karena angka COVID-19 di Jateng saat ini masih tergolong tinggi dan grafiknya terus meningkat.
"Oleh karena itu saya minta pemimpin gereja mengingatkan agar jemaatnya, termasuk yang sudah sepuh itu tidak banyak ke luar rumah. Saya minta semua saling menjaga di lingkungan masing-masing, termasuk lingkungan gereja ini," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Ganjar saat menyerahkan bantuan berupa 5 ton beras, 0,5 kuintal telur, dan 500 kardus mi instan kepada para sesepuh gereja di Jateng.
Bantuan diserahkan langsung oleh Ganjar kepada perwakilan pemimpin gereja yang tergabung dalam Persekutuan Doa Oikumene Kristen-Katolik Mutiara Kasih Semarang.
Sejumlah perwakilan gereja hadir diantaranya perwakilan dari Gereja Bethel Indonesia, Gereja Baptis Indonesia, Gereja Bethel Tabernakel, dan Persatuan Gereja Indonesia.
"Bantuan ini kami berikan atas permintaan gereja-geraja, katanya untuk membantu kelompok kasepuhan, ibu-ibu jemaat yang sudah sepuh-sepuh, makanya kami berikan bantuan ini agar bisa meringankan beban mereka," kata Ganjar.
BACA JUGA:
Menanggapi permintaan Gubernur Ganjar terkait dengan sosialisasi PPKM dan penerapan protokol kesehatan di kalangan umat nasrani, Ketua Persekutuan Doa Oikumene Kristen-Katolik Mutiara Kasih Semarang EV. Satriyo memastikan akan melaksanakannya.
"Dalam acara-acara resmi, kotbah, doa dan lainnya kami pasti akan mengingatkan jemaat untuk menjaga kesehatan. Kita harus mencegah penularan penyakit sedini mungkin agar tidak tertular," ujarnya.
Penerapan protokol kesehatan, lanjut dia, juga sudah dilakukan selama ini dengan membatasi jumlah jemaat yang hadir untuk beribadah di gereja.
"Selain di gereja, kami juga akan melakukan edukasi secara langsung saat memberikan bantuan ini kepada penerima. Kami berharap jemaat mendukung program pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran pandemi ini," katanya.