Bagikan:

KAPUAS HULU - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, melakukan penyelidikan terhadap pelaku peredaran uang palsu di wilayah Kapuas Hulu.

"Sudah ditemukan uang palsu beredar kami masih melakukan penyelidikan dan mendalami pelaku," kata Kepala Satreskrim Polres Kapuas Hulu AKP Joni dilansir ANTARA, Rabu, 22 Februari.

Disampaikan Joni, penyelidikan peredaran uang palsu tersebut atas laporan masyarakat.

Ditemukan uang palsu pecahan Rp50 ribu dengan nomor seri NRE287781 sebanyak tiga lembar dan NRE287681 sebanyak dua lembar.

Menurutnya, dari penyelidikan uang palsu yang ditemukan baru beberapa lembar, namun hal tersebut sempat membuat masyarakat resah, terutama sejumlah pusat perbelanjaan.

Dikatakan Joni, berberapa tempat yang telah mendapat atau menemukan uang palsu diantaranya yaitu di Teras Bank BRI Kedamin Putussibau Selatan, Toko Elzabert Kedamin Kecamatan Putussibau Selatan, Warung Pak Brewok Prajurit Kecamatan Putussibau Utara dan Toko Anyan Pasar Pagi Kecamatan Putussibau Utara.

"Saat ini masih dalam penyelidikan dan masih mendalami pelaku peredaran uang palsu tersebut," kata Joni.

Dia berharap masyarakat tetap tenang dan selalu waspada dalam melakukan transaksi jual beli secara tunai di pusat-pusat perbelanjaan.

"Masyarakat harus lebih teliti dalam transaksi uang tunai, apalagi jika dalam jumlah besar, jika ada keraguan lebih baik mendatangi perbankan untuk memastikan kebenaran uang tersebut," ucapnya.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk melaporkan kepada petugas kepolisian apabila menemukan uang palsu atau pun melihat dan mengetahui pelaku peredaran uang palsu tersebut.

Menyikapi adanya ditemukan uang palsu yang beredar, salah satu warga Putussibau Milawati mengaku cukup khawatir.

Untuk itu, dia berharap agar petugas kepolisian dapat segera mengungkapkan pelaku peredaran uang palsu di masyarakat.

Hal senada dikatakan, Junaidi warga Putussibau Selatan yang meminta agar ada sosialisasi dari pihak perbankan agar masyarakat dapat lebih mudah membedakan uang palsu atau yang asli.

"Kita khawatir uang palsu menimpa keluarga kita yang berada di desa atau pedalaman, sehingga perlunya ada sosialisasi dari pihak perbankan," kata dia.