Bagikan:

CIANJUR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, melakukan verifikasi ulang terhadap 50 ribu rumah terdampak gempa karena terdapat rumah yang tidak sesuai tingkat kerusakannya, bahkan banyak rumah rusak yang tidak masuk data sebagai penerima bantuan.

Juru Bicara Penanganan Bencana Gempa Bumi Cianjur Budi Rahayu Toyib mengatakan verifikasi ulang dilakukan tim yang terdiri dari TNI, BPBD, dan dinas terkait, karena banyak data yang masuk tidak sesuai dan dikeluhkan warga.

"Banyak laporan terkait warga yang rumahnya terdampak, namun tidak masuk dalam daftar penerima bantuan, sehingga dilakukan verifikasi ulang daftar penerima bantuan, termasuk yang merasa tidak sesuai tingkat kerusakannya," kata Budi Rahayu Toyib dikutip ANTARA, Kamis 16 Februari.

Puluhan ribu rumah yang tidak sesuai tingkat kerusakannya dan tidak terdata sebagai penerima bantuan tahap 1,2, dan 3, akan dimasukkan ke dalam penerima bantuan tahap 4, sehingga verifikasi ulang akan dikebut sampai awal Maret tuntas dilakukan.

"Kita targetkan secepatnya verifikasi ulang dan pendataan warga yang belum masuk sebagai penerima, dapat tuntas dan segera diajukan sebagai penerima bantuan tahap 4," katanya.

Dansatgas Zeni Konstruksi Percepatan Pembangunan Rumah Letkol Czi Dony Siswanto melalui Wadansatgas Kapten Czi Yusup Yudistira mengatakan pihaknya menerjunkan 150 anggota untuk proses verifikasi ulang rumah korban gempa Cianjur.

"Jumlah anggota yang diturunkan akan ditambah pada saat pembangunan rumah warga terdampak dengan konstruksi tahan gempa. Untuk saat ini 150 anggota diturunkan untuk melakukan pendataan dan verifikasi ulang tingkat kerusakan yang tidak sesuai," katanya.

Pihaknya menargetkan proses pendataan dan verifikasi selesai sesuai target awal Maret, sehingga warga dapat segera menempati rumah mereka setelah selesai dibangun. "Kita upayakan dalam beberapa pekan ini tuntas dan pembangunan langsung dilakukan," katanya.