Bagikan:

KUDUS - Curah hujan tinggi yang terjadi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengakibatkan bencana banjir di sejumlah daerah sehingga mengakibatkan puluhan rumah warga tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi.

"Selain karena adanya limpasan air dari sejumlah sungai, banjir yang terjadi pada Rabu (15/2) malam juga ada yang disebabkan karena adanya tanggul sungai yang jebol," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Munaji dilansir ANTARA, Kamis, 16 Februari.

Tanggul sungai yang jebol, kata dia, terjadi di Kecamatan Mejobo yang merupakan tanggul Sungai Piji di Desa Golantepus dan Desa Kesambi.

Di Desa Golantepus tanggul yang jebol sepanjang 25 meteran dengan ketinggian 1,5 meter, sedangkan di Desa Kesambi ada dua titik, yakni di RT 02 RW 05 sepanjang 20 meter dengan ketinggian 1,5 meter dan RT 01 RW 07 dengan panjang 10 meter dan tinggi 1,5 meter.

Sementara talud di Sungai Piji di Desa Hadiwarno juga jebol sepanjang 10 meter. Sedangkan air sungai yang melimpas, yakni di Desa Golantepus dan Desa Kesambi.

Ketinggian air yang merendam pemukiman warga, kata dia, berkisar 2,5 sentimeter (cm). Banjir juga mengakibatkan tembok rumah warga di Desa Golantepus roboh.

Sementara di Kecamatan Bae juga mengakibatkan banjir akibat melimpasnya air Sungai Dawe. Di antaranya menggenangi pemukiman warga di Desa Ngembalrejo serta menggenangi Jalan Raya Kudus-Pati di Desa Ngembalrejo dengan ketinggian genangan 30 cm sehingga menimbulkan kemacetan. Sungai Tumpang juga mengakibatkan banjir di Desa Dersalam.

Banjir di Kecamatan Jati terjadi di Desa Ngembal Kulon dan Desa Tumpang Krasak akibat melimpasnya air Sungai Tumpang. Sedangkan di Kecamatan Kaliwungu terjadi di Desa Mijen, Desa Kaliwungu, Desa Prambatan Lor dan Desa Karangampel dengan ketinggian

genangan bervariasi.

Hingga kini, kata dia, tim BPBD Kudus masih melakukan monitoring ke beberapa wilayah yang terdampak serta kerja bakti pembersihan rumah warga serta jalan yang terdampak maupun pembersihan Sungai Tumpang dari sampah. Termasuk melakukan kerja bakti penambalan tanggul yang jebol.

Pada awal Januari 2023 juga terjadi banjir hingga mengakibatkan warga dari berbagai desa mengungsi.