Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan Pemprov DKI menginginkan agar Presiden Joko Widodo meresmikan Refuse Derived Fuel (RDF) Plant dan lanfdill mining di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

Fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar setara batu bara milik Pemprov DKI ini mulai dilakukan pengerjaan konstruksi lewat ground breaking oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Februari 2022 lalu.

"Peresmiannya RDF Plant itu kami inginnya sama Presiden," kata Asep di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 13 Februari.

Namun, Asep belum bisa memastikan apakah Jokowi bisa meresmikan RDF Plant atau tidak. "Enggak tahu (kepastian peresmian oleh Jokowi). Yang penting kita selesaikan dulu proses semuanya," lanjut dia.

Saat ini, pengerjaan pembangunan RDF Plant masih berproses. Asep menyebut progres pengerjaan berada pada commissioning atau uji coba kompenen pabrik pengolahan sampah menjadi bahan bakar setara batu bara. Tahapan commissioning tersebut telah dilakukan sejak awal Januari lalu.

"Mudah-mudahan mulai tanggal 18 Februari besok sudah selsai commissioningnya dan kita bisa mulai beroperasi komersil<," tutur Asep.

RDF Plant di Bantargebang bisa mengolah 2.000 ton sampah dalam satu hari, yakni 1.000 ton yang sudah menumpuk di Bantargebang, dan 1.000 ton sampah baru yang datang dari Jakarta. 2.000 ton sampah yang diolah akan bisa menghasilkan sekitar 700-750 ton bahan bakar.

Pemprov DKI akan melakukan kerja sama dengan dua perusahaan sebagai opsteker atau pihak yang membeli hasil RDF Plant Bantargebeng, yakni PT Indocement Tunggal Prakarsa dan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI).

Bulan lalu, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau proyek pembangunan RDF Plant di Bantargebang. Peninjauan Heru ke lokasi RDF Plant ini dilakukan setelah mendapat sentilan Presiden Joko Widodo atas permasalahan pengolahan sampah Jakarta yang belum berjalan maksimal dalam beberapa tahun terakhir.

Setelah berkeliling dan menerima penjelasan dari jajarannya mengenai RDF Plant, Heru memberi satu catatan yang harus diperbaiki dalam operasional fasilitas pengolahan sampah yang pembangunannya telah dimulai sejak era Anies.

"Soal keamanan ya, dorong buldoser harus hati-hati. Terus, soal konstruksi, tadi saya lihat ada konstruksi besi-besi. Nah, alat untuk melaksanakan itu juga harus disesuaikan," kata Heru di TPST Bantargebang, Senin, 2 Januari.