Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berhasil menguat pada penutupan perdagangan Kamis 6 Februari. Rupiah ditutup menguat 55 poin atau 0,40 persen di level Rp13.635 per dolar AS.

Optimisme virus corona dapat dikendalikan membuat pasar keuangan global lebih tenang. Hal ini akhirnya juga berpengaruh positif bagi pergerakan rupiah.

Sentimen tambahan bagi mata uang Garuda juga bertambah setelah Presiden AS Donald Trump berhasil lolos dari jeratan pemakzulan. 

Selain itu, kata Kepala Roset Monex Investidno Futures Ariston Tjendra, sore ini juga ada berita positif bahwa China akan memangkas tarif impor sebesar 50 persen untuk barang-barang dari AS senilai 75 miliar dolar AS mulai tanggal 14 Februari.

"Kebijakan ini akan membantu China bernegosiasi dengan AS untuk fase 2," ujar Ariston kepada VOI.

Di kawasan Asia, won Korea masih menjadi mata yang penguatannya paling besar dengan 0,96 persen. Kemudian, dolar Taiwan dan peso Filipina berhasil naik masing-masing 0,21 persen dan 0,15 persen. 

Yuan China pun berada di zona hijau setelah naik 0,05 persen. Penguatan juga terjadi pada dolar Hong Kong yang terangkat 0,01 persen.

Sementara baht Thailand menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam dengan 0,31 persen. Dolar Singapura dan ringgit Malaysia pun berada di zona merah dengan pelemahan masing-masing 0,22 persen dan 0,08 persen.

Yen Jepang dan ringgit Malaysia juga melemah dengan masing-masing 0,03 persen dan 0,02 persen.