BPS: Ekonomi Kaltara Tumbuh 5,34 Persen Seiring Tren Pemulihan Ekonomi
Rilis pertumbuhan ekonomi oleh Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Utara Mas'ud Rifai di Tanjung Selor, Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, Senin (6/2/2023)/ANTARA/Tangkapan layar

Bagikan:

TANJUNG SELOR - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Provinsi Kalimantan Utara pada 2022 tumbuh sebesar 5,34 persen secara c-to-c seiring tren positif pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.

"Untuk c-to-c, ekonomi Kalimantan Utara terus bertumbuh yang mana sebelumnya pada 2020 terkontraksi 1,09 persen, kemudian tumbuh 3,98 persen pada 2021, dan tumbuh 5,34 persen pada 2022 kemarin. Tampaknya, recovery ekonomi pasca-COVID-19 terus positif," sebut Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Utara Mas'ud Rifai di Tanjung Selor, Kaltara dilansir ANTARA, Selasa, 7 Februari.

Jika diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp138,72 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp66,53 triliun.

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 10,94 persen.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa sebesar 6,56 persen.

Adapun secara yoy, ekonomi Kalimantan Utara pada triwulan IV 2022 bila dibandingkan triwulan IV 2021 tumbuh sebesar 6,17 persen.

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi sebesar 11,40 persen.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 6,32 persen.

"Tetapi, sumber pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2022 masih didominasi pertambangan dan penggalian yakni 1,43 persen. Sumber pertumbuhan lainnya yang besar yaitu usaha pertanian 1,29 persen, dan perdagangan 0,89 persen," sebut Mas'ud.

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara sepanjang 2022 dipengaruhi beberapa komponen yang tumbuh positif, antara lain net ekspor tumbuh 8,54 persen, konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) 4,78 persen, konsumsi rumah tangga 4,6 persen, dan PMTB 2,23 persen.

"Net ekspor mengalami kenaikan adanya perayaan Natal dan Tahun Baru. LNPRT tumbuh positif adanya persiapan dan proses jelang Pemilu 2024 menyebabkan pengeluaran meningkat. Konsumsi rumah tangga juga menguat dan tumbuh," ujarnya.