Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan hasil Survei Serologi SARS CoV-2 yang menyatakan imunitas masyarakat untuk menghadap COVID-19 hampir 100 persen saat ini. Kegiatan ini dilakukan untuk mengukur kekebalan tubuh masyarakat terhadap virus tersebut.

"Dari hasil sero survei pada Januari 2023 kita melihat hal utama yaitu proporsi penduduk yang memiliki imunitas SARS CoV-2 bertambah tinggi menjadi 99 persen," kata Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kemenkes Liza Munira dikutip dari situs Kemenkes, Sabtu, 4 Februari.

Kata Liza, persentase ini mengalami peningkatan karena pada Juli 2022 jumlahnya sekitar 98,5 persen. "Jadi masih tetap tinggi," tegasnya.

Meski kekebalan tubuh masyarakat sudah hampir di angka sempurna, Liza tetap mengingatkan pentingnya vaksinasi. Apalagi, survei tersebut mencatat kekebalan tubuh tertinggi dicapai mereka yang telah disuntik vaksin COVID-19 secara lengkap.

"Jadi penting melengkapi vaksinasi. Walaupun hasil survei ini menunjukkan kondisi imunitas penduduk Indonesia baik, kita tetap perlu menekankan dan melengkapi status vaksinasi kita," ungkapnya.

Survei ini digelar dengan menggandeng Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Ini adalah kali ketiga kegiatan ini dilakukan.

Jumlah responden yang ikut dalam survei ini mencapai 16.266 orang dari 34 provinsi dan 99 kabupaten/kota. Responden yang terpilih sama seperti yang sampelnya pernah diambil pada periode Juli 2022 dan Desember 2021.

Kesamaan responden ini bertujuan agar bisa melihat perubahan kadar antibodi dari Desember 2021 sampai Januari 2023. Caranya, mereka diambil sampel darah dan diperiksa.

Terkait survei ini, Epidemiolog FKM UI Iwan Ariawan mengatakan peningkatan imunitas ini disebabkan karena cakupan vaksin yang luas dan banyaknya transmisi COVID-19. Biasanya, makin tinggi umur seseorang kadar imunitasnya makin tinggi.

Sedangkan Epidemiolog FKM UI UI Pandu Riono mengatakan survei serologi ini punya peranan penting sebenarnya. Salah satunya, sebagai dasar pengambilan keputusan oleh masyarakat.

Meski begitu, Pandu mengingatkan survei dengan hasil baik ini tak boleh membuat terlena. Vaksinasi tetap harus didorong agar kekebalan bisa dicapai masyarakat karena COVID-19 bisa terus bermutasi.

"Kita mendorong semua penduduk walaupun sudah punya antibodi untuk ditingkatkan lagi, didorong untuk vaksinasi yang belum vaksinasi, dan booster yang belum melakukan booster karena virus masih ada dan masih terus bermutasi," pungkasnya.