Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebutkan PDIP melihat atau mempertimbangkan kesesuaian ideologi dengan partai politik lain sebelum memutuskan menjalin kerja sama politik.

"Dalam kerja sama ini, kami melihat momentum, ada kesesuaian ideologi, kesesuaian platform, kesesuaian desain masa depan, dan cara pandang masa depan,” ujar Hasto dikutip ANTARA, Jumat 3 Februari.

Ia menyampaikan berdasarkan fakta empiris, PDIP selalu bekerja sama dengan partai lain sebagaimana spirit gotong royong Pancasila.

Hasto mencontohkan partai politik yang tidak memiliki kesesuaian ideologi dan platform dengan PDIP adalah partai yang mendukung impor pangan.

"Kalau terhadap partai yang sukanya impor, nah ini enggak cocok buat PDI Perjuangan. Kami lebih cenderung bekerja sama dengan partai yang memiliki kesamaan ideologi, platform, dan agenda bagi masa depan tersebut,” ujar dia.

Sebelumnya, saat memberikan arahan dalam seminar nasional yang digelar Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) Pusat PDIP itu, Hasto menyampaikan bahwa PDIP terus mendorong terwujudnya kedaulatan pangan Indonesia tanpa harus mengimpor pangan.

Hal senada disampaikan anggota DPR RI Rahmad Handoyo yang merupakan Sekretaris BPEK Pusat PDIP. Bahkan, Rahmad menyampaikan kepedulian PDIP terhadap ketahanan dan kedaulatan pangan dapat dilihat dari upaya mereka untuk terus mendorong lahirnya temuan anak bangsa, pemulia tanaman pangan, baik padi, jagung, kedelai, maupun ragam pangan lainnya.

“Kami meyakini adanya varietas unggul tersebut akan mendorong gairah petani karena mereka akan menghasilkan produksi yang bagus, disusul harga bagus pula, dan pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan mereka,” ucap Rahmad.

Dia menambahkan salah satu kerja nyata yang dilakukan PDIP untuk meningkatkan kesejahteraan petani adalah dengan memperkenalkan temuan varietas unggul kepada petani, khususnya yang tergabung dalam komunitas MSP di bawah binaan BPEK PDI Perjuangan.