Deputi KPK Terkejut Indeks Persepsi Korupsi RI Melorot, Eks Penyidik: Barangkali Disuruh Pura-pura Kaget
Ilustrasi KPK. (Antara-M Adimaja)

Bagikan:

JAKARTA - Mantan penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap angkat bicara terkait Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia pada 2022 melorot drastis. Pematiknya Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan yang terperanjat mengetahui hal itu.

Pahala mengaku kaget ketika mengetahui informasi IPK Indonesia 2022 turun empat poin di angka 34. Kabar yang terangkum dalam berita online itu ditanggapi Yudi.

"Kenapa kaget, Pak? Sebagai pejabat dan masih orang dalam KPK dikau bisa prediksilah kaya gini akan terjadi," tulis Yudi lewat akun Twitternya, @yudiharahap46, Rabu 1 Februari.

Yudi lantas memberikan sejumlah faktor yang dinilainya memicu IPK Indonesia turun tajam dari semula pada 2021 di angka 38 menjadi 34 pada 2022.

Dia menyebutkan, di antaranya revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2019 yang disetujui DPR dan pemerintah, hingga pemecatan 57 pegawai KPK yang dianggap tidak lolos tes wawasan kebangsaan atau TWK.

"Antara lain karena revisi UU KPK saat ini, penurunan kepercayaan publik kepada KPK dari berbagai survei, TWK 57 pegawai KPK, pimpinan KPK kena etik dewas dll," tuturnya.

Tanggapan Yudi ini lantas dikomentari eks penyidik senior KPK, Novel Baswedan, yang juga terkena TWK. Seolah menyindir, Novel berseloroh, "Barangkali disuruh pura-pura kaget".

Menertawai sindirian Novel, Yudi pun menganggap lebih baik KPK saat ini mawas diri dengan berkaca terhadap permasalahan yang ada. "Ha ha itulah bang, ngapain kaget, instrospeksi dirilah," balas Yudi.