Hadiri Perayaan 1 Abad Nahdlatul Ulama, Wapres Bakal Terima Penghargaan
Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menghadiri perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-100 tahun atau 1 abad Nahdlatul Ulama (NU). Acara organisasi kemasyarakatan itu digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa 31 Januari malam.

Wapres tiba di lokasi acara sekitar pukul 20.00 WIB dan dijadwalkan akan memberikan sambutan sekaligus arahan kepada NU. Wapres juga bakal menerima penghargaan dari organisasi yang turut dibesarkannya itu.

Kehadiran Wapres memenuhi undangan yang disampaikan langsung tokoh NU yang juga putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid beberapa waktu lalu.

Sebagaimana informasi yang disampaikan Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi usai mendampingi Wapres menerima Yenny kala itu, pada acara ini Wapres akan menerima penghargaan dari NU atas perannya membesarkan NU.

Wapres merupakan Rais Aam PBNU masa khidmat 2015-2018.

Masduki mengatakan ini pertama kalinya HUT NU memberikan banyak penghargaan kepada para tokoh yang mempunyai peran membesarkan NU.

“Jadi para rais aam sepanjang masa, siapa saja itu, akan mendapatkan penghargaan. Kalau misalnya tidak bisa hadir karena sudah wafat misalnya, maka yang akan hadir adalah keluarganya. Begitu pula para Ketua Umum PBNU akan diundang, termasuk dalam hal ini Wapres ketika diundang ke sana di samping membuka acara, Wapres mendapatkan penghargaan sebagai mantan Rais Aam PBNU,” ujar Masduki saat itu.

Ia mengatakan, penghargaan akan diberikan NU kepada orang-orang tertentu yang berjasa, misalnya yang berjasa mengenalkan NU ke dunia internasional.

NU juga akan memberikan penghargaan kepada pesantren-pesantren yang berusia satu abad lebih, yang jumlahnya sekitar 52 pesantren, seperti Pesantren Sidogiri di Pasuruan, Pesantren Annuqayah di Sumenep, Jawa Timur, dan lainnya.

Kategori penghargaan yang diberikan, yaitu Kategori Internasional, Kategori Tokoh Nasional, dan Kategori Internal NU.

Turut hadir dalam acara ini Istri Gus Dur, Shinta Nuriyah Wahid, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, dan duta besar negara sahabat.