Deklarasi Setia ke NKRI, 30 Anggota Jemaah Islamiyah di Maluku Lepas Baiat
Ilustrasi bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 30 anggota Jemaah Islamiyah (JI) di wilayah Maluku melepas baiat. Mereka menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kepala Detasemen Khusus (Kadensus) 88 Antiteror (AT) Polri Irjen Pol Marthinus Hukom menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada 30 anggota JI di wilayah Maluku yang telah melepas baiat dan menyatakan ikrar diri dan setia kepada NKRI.

"Kita bersyukur saudara kita ada 30 orang akan melaksanakan ikrar setia kepada NKRI dan pada kesempatan ini rekan-rekan semua yang akan berikrar harus memahami bahwa kecintaan kita terhadap negara ini bukan berarti kita mengkuduskan sesuatu selain Tuhan, namun merupakan bagian dari mencintai kita terhadap bangsa ini," kata Marthinus, Ambon, Selasa 31 Januari, disitat Antara.

Marthinus bilang, mencintai bangsa ini sama seperti mencintai rumah sendiri, sehingga perlu dijaga agar tidak menjadi rusak.

"Kita dilahirkan dan kita hidup di dalam negara Indonesia yang memiliki keberagaman sehingga kecintaan terhadap negara ini akan timbul secara alami, sehingga kita tidak bisa mengecilkan Indonesia dari Sabang sampai Merauke karena negara ini adalah negara yang besar," tuturnya.

Marthinus menyebutkan, Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan keberagaman. Keragaman harus diterima, karena pendiri bangsa telah meletakkan kesepakatan dalam bernegara.

"Kita tahu kita bangsa Indonesia memiliki keberagaman suku dan ras namun dengan Pancasila semua menjadi satu, Pancasila adalah titik bertemunya semua hal. Oleh karena itu mari kita cintai bangsa kita ini, kita jadikan momen ini untuk ubah komitmen, ubah cara pandang agar kita tetap berada di dalam satu bingkai NKRI," tuturnya.

Kepada semua stakeholder, Marthinus berharap agar dapat memberikan pandangan dan pencerahan agama kepada para anggota JI yang sudah menyatakan setia kepada NKRI.

"Mereka adalah tanggung jawab kita, dalam hal membina, mereka saat ini mengalami krisis kepercayaan terhadap NKRI, sehingga bimbingan terhadap mereka akan mengubah cara berpikir dan cara pandang mereka. Ajak mereka kalau ada kegiatan-kegiatan upacara dan kegiatan kebangsaan lainnya," pungkasnya.