Bagikan:

BOGOR - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor mencatat ada sebanyak 36 warga yang saat ini menjalani perawatan karena positif campak. Jumlah itu dilaporkan sudah berlangsung sejak awal tahun 2023.

Berdasarkan data yang tercatat, jumlah kasus campak mengalami lonjakan pada awal tahun 2023. Tercatat hingga 30 Januari 2023, terdapat 36 pasien kasus campak yang kini ditangani RSUD Kota Bogor.

Sebanyak 14 pasien merupakan warga Kota Bogor dan 22 pasien lainnya berasal dari Kabupaten Bogor.

Sub Koordinator Perawatan Medik Rawat Inap RSUD Kota Bogor, dr Adhari Zulkarnain mengatakan, dari 36 pasien yang dirawat, kondisinya terbilang aman dan terkendali. Para pasien itu, dirawat diruang anak Situgede.

"Dari 36 pasien yang ditangani, 11 pasien masih dirawat. Sementara 25 pasien sudah sembuh dan diperbolehkan pulang," kata dia, Selasa 31 Januari.

Adhari menduga, kenaikan kasus campak dikarenakan selama dua tahun terakhir banyak anak yang tidak diimunisasi, akibat terfokusnya pelayanan kesehatan pada penanganan pandemi Covid-19.

Namun demikian, pihaknya mengungkapkan bila RSUD Kota Bogor menyediakan layanan vaksinasi MR/MMR untuk campak.

"Bagi masyarakat yang ingin melakukan imunisasi bisa mendaftar di klinik Poli, namun berbayar. Imunisasi juga bisa dilakukan di puskesmas terdekat," terang dokter yang mengenakan kacamata ini.

Adhari menuturkan, bila penyakit campak disebabkan oleh virus RNA. Virus tersebut dapat ditularkan secara droplet yang keluar dari hidung, mulut atau tenggorokan orang yang terinfeksi campak pada saat bersin, batuk dan bicara.

Meski rawan penularan, virus tersebut bersifat mudah mati karena ketidak tahanan terhadap suhu panas.

Sementara itu, Dirut RSUD Kota Bogor, dr Ilham Chaidir memastikan bahwa jajarannya sudah bersiap diri apabila terjadi lonjakan kasus campak. Kesiapan itu dikarenakan, sekitar tujuh puluh persen kunjungan pasien di RSUD Kota Bogor merupakan warga Kabupaten Bogor.

"Tentu kami siap berperan untuk membantu mengatasi persoalan ini. Semua pasien campak yang kini dirawat di RSUD Kota Bogor tertangani dengan baik disini," kata dr Ilham Chaidir.

Diketahui, pada 28 Januari lalu, Dinkes Kota Bogor mengeluarkan press rilis terkait situasi terkini kasus campak di Kota Bogor. Dalam rilis itu, Kadinkes Kota Bogor, dr Sri Nowo Retno mengungkapkan bila pihaknya telah mengirimkan 87 kasus suspek campak ke Laboratorium Bio Farma Bandung dengan keterangan masih menunggu hasil.

Berdasarkan data sebaran, maka kasus campak tersebar di 24 kelurahan darin68nkelurahan yang ada di Kota Bogor. Di mana terdapat 4 kelurahan dengan lebih 1 kasus campak.

Keempat kelurahan itu, yakni Kelurahan Gunung Batu sebanyak 4 kasus, Kelurahan Loji 3 kasus, Kelurahan Pasir Jaya 3 kasus, dan Kelurahan Mulyaharja 3 kasus