Imbas Pandemi COVID-19, Slot Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Bali Hanya 26 per Jam
Ilustrasi/Bandara Ngurah Rai Bali (DOK. ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, mengatur ulang jumlah slot penerbangan pesawat kedatangan dan keberangkatan untuk meminimalisir penumpukan calon penumpang. Pengaturan ini dilakukan karena ketentuan faktor muat (load factor) yang dibatasi 70 persen kapasitas penumpang.

Direktur Pemasaran & Pelayanan AP 1 Devy Suradji mengatakan saat ini maskapai penerbangan masih mematuhi persyaratan load factor tesebut. Bahkan, Bandara Ngurah Rai, Bali, juga mengatur Notice o f Airport Capacity (NAC) atau informasi tentang kapasitas bandara dari sebelumnya 36 rute per jam menjadi 26 rute.

Ada pun rinciannya adalah 14 pergerakan pesawat kedatangan per jam dan 12 pergerakan pesawat per jam untuk keberangkatan.

"Kalau load factor sesuai persyaratan tidak lebih dari 70 persen, NAC kita juga atur karena ada pemeriksaan kedatangan, yang biasanya 36 menjadi 14 kedatangan dan 12 keberangkatan, persyaratan dari pemerintah hanya menginjinkan load factor maskimal 70 persen," katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu, 30 Desember.

Data Bandara Ngurah Rai menunjukkan jumlah kedatangan pada 29 Desember 2020 mencapai 6.704 penumpang dan keberangkatan 5.174 penumpang. Pada tanggal yang sama, tercatat hanya ada 83 lalu lintas pesawat kedatangan dan 80 pesawat keberangkatan.

Jika terjadi lonjakan penumpang, kata Devy, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan yang sama. Di pintu kedatangan, disedikan dua jalur yakni untuk penumpang yang sudah berbekal rapid antigen dan yang belum. 

Menurut Devy, aturan ini menyesuaikan dengan kedatangan penumpang yang banyak berasal dari Indonesia Timur dan tidak terfasilitasi layanan swab maupun rapid.

"Jadi itu saja, prosedur yang ada di AP I yang berbeda (adanya dua jalur kedatangan) yang berbeda dari bandara-bandara luar Jawa," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Operasi AP I Wendo Asrul Rose mengatakan luasan terminal Bandara Ngurah Rai tidak bisa mengakomodir persyaratan social distancing. 

Menurut Wendo, dalam kondisi normal terminal Bandara Ngurah Rai mampu menampung 33 penerbangan per jam, tetapi karena protokol kesehatan slot penerbangan hanya bisa terlayani 25 pergerakan per jam.

Wendo mengatakan jika vaksinasi berhasil dilakukan, akan diikuti permintaan jasa penerbangan yang semakin tinggi. Pada akhirnya, persyaratan social distancing juga akan kembali normal sehingga Bandara Ngurah Rai bisa kembali melayani penerbangan 33 slot reguler per jam.

"Sekarang yang membuat obstacle pembatasan bandara kan terkait kapasitas, slot Bandara Ngurah Rai dulunya 35 penerbangan yakni 33 reguler dan 2 irreguler (tidak berjadwal)," tuturnya.