Mengapa Sering Terjadi Penembakan Massal di AS? Ketahui Alasannya di Sini!
Ilustrasi. (Wikimedia Commons/Tony Webster)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Perayaan Imlek di Monterey Park, California pada Sabtu, 21 Januari 2023 malam waktu setempat, berubah menjadi tragedi yang memilukan, Pasalnya, terjadi penembakan massal di dua tempat secara bergantian, yakni Star Ballrom Dance Studio di Monterey Park dan Ballroom Lai lai di dekat Alhambara. Peristiwa ini menambah catatan kelam kasus penembakan massal di negeri Paman Sam.

Menurut data lembaga Arsip Kekerasan Senja (GVA), organisasi nirlaba yang melacak kekerasan di AS, setidaknya ada 36 kasus penembakan massal di Amerika Serikat pada tahun 2023. Sebuah angka yang fantastis untuk kasus penembakan massal awal 2023.

Sementara pada 2022, GVA melaporkan 606 penembakan massal dan 36 pembunuhan massal. Angka ini menurun ketimbang kasus penembakan massal pada 2021 yang jumlahnya mencapai 611 kasus.  Lantas, mengapa sering terjadi penembakan massal di AS?

Mengapa Sering Terjadi Penembakan Massal di AS?

Ilustrasi penembakan
Ilustrasi penembakan (Photo by Max Kleinen on Unsplash)

Setelah insiden penembakan massal di sebuah sekolah dasar Uvalde, Texas, yang menewaskan 19 siswa dan dua guru pada 24 Mei 2022, David Hemenway dari Harvard Public School of Health berbicara tentang mengapa ada begitu banyak kekerasan senjata di AS.

Dalam wawancara luas di radio KALW Bay Area pada 25 Mei, di acara “Your Call,” Hemenway, direktur Harvard Injury Control Research Center itu mengatakan, dibandingkan dengan negara berpenghasilan tinggi lainnya , AS adalah negara dengan tingkat kekerasan dan kejahatan tertinggi.

“Semua masyarakat memiliki masalah tentang kekerasan, tetapi kami memberikan akses yang sangat mudah kepada orang-orang yang melakukan kekerasan karena dapat dengan mudah mendapatkan senjata,” ujar Hemenway.

Penelitian dari Hemenway dan rekannya menemukan bahwa ada lebih sedikit penembakan massal di negara bagian yang melarang senjata magazine berkapasitas besar.

“Karena jika Anda perlu waktu untuk mengisi ulang, itu memberi calon korban waktu untuk lari dan bersembunyi dan menyerang,” katanya.

Senada dengan Hemenway, data yang dipublikasikan Everytown Research & Policy juga menyebut tingkat pembunuhan senjata di AS 25 kali lebih tinggi daripada negara-negara berpenghasilan tinggi.

Menurut mereka, penembakan massal kerap terjadi di tempat umum seperti sekolah atau bar, bahkan terjadi di rumah pribadi.

Sepanjang tahun 2009-2010, sekitar 61 persen penembakan massal terjadi di rumah. Tiga puluh persen terjadi di ruang publik seperti sekolah, mal, atau bar, dikutip VOI, Selasa, 24 Januari 2023.

Everytown Research & Policy menilai, penyebab tingginya angka penembakan di AS adalah akses yang lebih mudah untuk mendapatkan senjata.

Negara-negara bagian AS mempunyai undang-undang senjata yang lebih lemah, sedangkan tingkat kepemilikan senjata lebih tinggi.

Berdasarkan data Pew Research Center, Amandemen Kedua Konstitusi AS memperbolehkan orang Amerika untuk memanggul senjata. Sekitar sepertiga orang dewasa AS mengatakan, mereka secara pribadi mempunyai senjata api.

Menurut sebuah survei yang dilakukan pada pertengahan 2019, sekitar 63 persen menjawab alasan mereka memiliki senjata api adalah untuk keselamatan atau perlindungan pribadi. Sedangkan sisanya memberikan alasan lain, seperti untuk berburu, rekreasi, olahraga, menjadi bagian dari barang antik atau pusaka keluarga, hingga terkait dengan pekerjaan mereka.

Untuk menekan kasus penembakan di AS, Presiden Joe Biden ingin mengusulkan pembatasan baru pada akses senjata api.

Demikian informasi tentang mengapa kasus penembakan sering terjadi di AS. penyebab tingginya angka penembakan di negeri Paman Sam adalah akses yang lebih mudah untuk mendapatkan senjata