Cegah Flu Babi, Pemkab Kupang Ingatkan Warga Jaga Kebersihan Kandang
Ternak Babi milik warga di Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur mati diduga terpapar virus flu Babi. (ANTARA/Benny Jahang)

Bagikan:

KUPANG - Dinas Peternakan Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur mengingatkan para peternak untuk menjaga kebersihan kandang Babi guna mencegah terjadinya penularan virus African Swine Fever (ASF) atau flu babi Afrika yang telah ditemukan di daerah itu.

"Pencegahan penularan virus ASF hanya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang sehingga ternak Babi milik para peternak tetap sehat," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Kesmavet Pengolahan dan Pemasaran drh Yosep A Paulus ketika dihubungi Antara di Kupang, Minggu, 22 Januari. 

Kasus kematian ternak Babi secara sporadis terjadi di enam kecamatan di Kabupaten Kupang sejak satu kasus virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika ditemukan di daerah itu.

Kasus kematian Babi di Kabupaten Kupang hingga saat ini sudah mencapai 75 ekor yang diduga terinfeksi virus flu babi.

Menurut dia kasus kematian ternak Babi yang terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Kupang Tengah hingga menembus puluhan ekor Babi yang mati diduga karena paparan virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.

Dia mengatakan para peternak agar memberikan pakan ternak Babi yang memiliki kandungan gizi yang tinggi guna memperkuat daya tahan tubuh Babi dari serangan penyakit.

"Apabila para peternak membutuhkan bantuan petugas kesehatan hewan agar segera menghubungi Dinas Peternakan atau Pos kesehatan hewan yang ada di Kabupaten Kupang," kata Yosep A Paulus.

Ia juga berharap para peternak untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara rutin semua kandang Babi yang ada guna membersihkan virus penyakit yang berpotensi terjadi penularan penyakit pada ternak Babi.

"Kami sampaikan untuk penyakit ASF belum ada obat, sehingga yang harus dilakukan melalui upaya pencegahan dengan rutin membersihkan kandang serta memberikan pakan yang berkualitas," tegas Yosep A Paulus.

Dia juga berharap apabila terdapat ternak Babi yang mati agar segera dikuburkan dan tidak diperbolehkan membuangnya di sungai atau tempat sampah karena dapat menularkan penyakit.