TNI-Polri Selidiki Penembakan Warga di Dogiyai Papua yang Sulut Pembakaran Pasar Mapia
Pasar Mapia, Kabupaten Dogiyai, Sabtu (21/1/2023) ludes dibakar massa. (ANTARA/HO-Humas Polda Papua)

Bagikan:

JAYAPURA - Komandan Korem 173/PVB Brigjen TNI Sri Widodo mengatakan aparat keamanan dari TNI-Polri hingga saat ini masih menyelidiki laporan penembakan yang menewaskan warga sipil di Kabupaten Dogiyai, Papua.

"Memang benar Sabtu (21/1) ada laporan warga sipil meninggal diduga akibat terkena tembakan namun belum diketahui siapa pelakunya karena masih dalam penyelidikan," kata Brigjen Sri Widodo dikutip ANTARA, Sabtu, 21 Januari.

Dia menjelaskan berdasarkan laporan yang diterima ada dua korban penembakan, seorang meninggal dan seorang lainnya terkena tembakan di bagian lutut.

Hingga saat ini, katanya, belum diketahui pelaku penembakan karena masih diselidiki.

Data yang dihimpun terungkap, sesaat setelah terjadi penembakan warga melakukan aksi anarkis dengan membakar Pasar Mapia di Kampung Bomomani, Distrik Mapia.

Selain itu, massa melakukan pembakaran terhadap truk yang diduga membawa pelaku penembakan.

Sebelumnya, aksi pembakaran juga terjadi di Pasar Moanemani, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, tanggal 12 November 2022 yang berawal dari kasus kecelakaan lalu lintas menewaskan Noldi Goo, bocah berusia lima tahun, di Kampung Ikebo, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai.

Akibat kerusuhan tersebut, 121 bangunan ludes terbakar termasuk enam kantor milik Pemda Dogiyai, 20 sepeda motor, dua truk, dan satu ekskavator. 

Untuk korban jiwa dan luka-luka saat kerusuhan tercatat seorang meninggal dunia yaitu Iqbal (29), tiga orang terluka, dan empat anggota Polri terkena panah.