JAKARTA - Polisi kembali membuka penyelidikan kasus tewasnya Akseyna Ahad Dori, yang terjadi lima tahun lalu. Hal ini memunculkan asa pihak keluarga terhadap polisi untuk mengungkap kasus ini.
Selain menunggu hasil penyelidikan polisi, pihak keluarga juga kembali mengumpulkan informasi terkait kematian Akseyna secara misterius. Meski hanya sebatas pertanyaan-pertanyaan singkat, namun pihak keluarga berharap dapat membantu upaya penyelidikan polisi.
"Sebenarnya istilahnya bukan penyelidikan, tapi kita hanya menggali informasi dari beberapa sumber dan pihak," ucap Ayah dari Akseyna, Mardoto saat dihubungi VOI, Selasa, 4 Februari.
Sejumlah informasi telah dikantongi pihak keluarga, jika sewaktu-waktu diperlukan pihak kepolisian dalam mengungkap kematian mahasiswa Universitas Indonesia tersebut. Kendati belum sepenuhnya valid, namun Mardoto tak ingin berpangku tangan begitu saja untuk mencari tahu siapa pelaku pembunuhan yang menewaskan putranya.
"Ya sebenarnya ini hanya masalah waktu saja (untuk menyerahkan kepada polisi). Jadi saya masih mau cari informasi soal foto ini terkait keterkaitan dengan perkara ini," ungkap ayah Akseyna yang juga pengajar di Akademi Angkatan Udara (AAU).
Sementara, dari pihak kepolisian, Karo Penmas DivHumas Polri Brigjen Argo Yuwono mengapresiasi langkah pihak keluarga yang memperkaya informasi terkait penyelidikan Kasus Akseyna. Menurutnya polisi masih terus mendalami kasus yang hampir lima tahun berjalan ini agar segera terungkap.
"Hal yang biasa, misalnya kita dapat informasi kita buka kembali, kita cek kembali, itu wajar dilakukan," ucap Argo
Ditambahkanya sejauh ini polisi sudah memintai keterangan dari 28 saksi yang diperiksa oleh penyidik Polres Depok. Penyidik sebutnya masih berupaya mengungkap kasus tewasnya Akseyna secara misterius.
Sebagai informasi, Akseyna ditemukan tewas mengambang di danau UI, pada Kamis 26 Maret 2015. Saat ditemukan, jasad remaja itu mengenakan tas ransel berisikan batu. Kasus ini sempat mendapat perhatian publik, karena sampai saat ini tidak diketahui keberadaan pelaku pembunuhan yang menjadi misteri.
Minimnya petunjuk juga menyulitkan polisi mencari pelaku. Hanya sepucuk surat yang dimukan dari dalam kamar kosnya, bertuliskan permintaan maaf. Hal inilah yang mengindikasikan polisi jika motif tewasnya Akseyna diduga karena bunuh diri.
Namun seiring berjalannya waktu, dugaan bunuh diri yang dilakukan Akseyna belum juga terungkap. Bahkan saat menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya, Irjen (kini Komjen, red) Iriawan menyampaikan belum terungkapnya kasus pembunuhan Akseyna ini menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus dituntaskan pihak kepolisian di kemudian hari.
Terbukti, hingga Kapolda Metro sudah dijabat tiga jenderal penerus Iriawan (Idham Azis, Gatot Eddy, Nana Sujana), kasus Akseyna masih berjalan.