Bagikan:

SURABAYA - Kementerian Perhubungan melalui operator trayek angkutan tol laut PT Luas Line memberangkatkan kapal tol laut perdana tahun 2023 ke Maluku yang mengangkut bahan pokok dan penting lainnya dengan total muatan sebesar 54 TEUs.

Kepala Subdirektorat Angkutan Laut Khusus dan Usaha Jasa Terkait Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) Capt. Pujo Kurnianto mengatakan, rincian muatan adalah 16 TEUs ke Pulai Obi, 19 TEUs ke Piru, 22 TEUs ke Bula, tujuh TeUs ke Pulau Larat.

"Sedangkan trayek ini melayani T-30 mengarah ke Maluku, dengan rute Tanjung Perak-Pulau Obi - Piru - Bula - Larat - Tepa dan kembali lagi ke Tanjung Perak," kata Capt. Pujo Kurnianto usai melepas kapal tol laut KM Kendhaga Nusantara 12 di Dermaga Berlian, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dilansir ANTARA, Selasa, 17 Januari.

Menurut dia, berkaca dari evaluasi tahun lalu pihaknya mengakui masih ada kendala yang dihadapi terkait armada kapal dan kontainer meskipun telah di dukung oleh sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta.

"Salah satu untuk mengatasi kendala itu, dari beberapa trayek baru kami titipkan kontainer-kontainer di kapal komersil besar seperti Meratus, yang kemudian dibawa seumpama ke Ambon, lalu dari Ambon baru dibawa dengan kapal-kapal tol laut," kata dia.

Pola seperti itu, lanjut dia, saat ini Kemenhub galakkan untuk mengatasi kelemahan atau kendala di angkutan tol laut.

"Masih ada beberapa pola lagi yang akan dilaksanakan, tetapi pada intinya yang kami harapkan pelayanan di tiga daerah tertinggal, terdepan, terluar dan perbatasan (3TP) tetap bisa maksimal dan frekuensi kedatangan kapal bisa semakin meningkat," ujar dia.

Sehingga, kata dia, kebutuhan barang pokok dan penting di daerah 3TP bisa terjamin dan terpenuhi serta yang terpenting muatan balik juga bisa penuh juga.

"Kami berharap dukungan pemerintah daerah untuk dapat mengetahui potensi daerahnya sehingga bisa memenuhi muatan balik kapal tol laut," kata Capt. Pujo.

Sementara itu, Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (BPN) I Gusti Ketut Astawa mengatakan, Presiden Joko Widodo memerintahkan untuk mengatasi masalah pangan di daerah-daerah yang belum terpenuhi.

"Tadi siang Bapak Presiden Jokowi memerintah, dan melalui pemberangkatan kapal tol laut ini langsung diwujudkan. Dengan kerja sama saya yakin semua bisa teratasi," kata dia.

Tak hanya itu, dalam kerja sama untuk mengatasi kebutuhan masyarakat ini diharapkan dapat menjaga stabilisasi pasokan dan harga bahan-bahan pokok di 3TP.

"Harganya tidak boleh tinggi, seperti minyak goreng kemarin, harganya bisa diseragamkan. Kami tertantang lagi untuk bahan lain, mudah mudahan dengan adanya ini dapat terwujud, minimal mengurangi harga," ujar dia.

Menurut dia, Jika program tersebut dimanfaatkan dengan baik maka harga-harga bahan pokok di wilayah 3TP bisa dikendalikan.

"Kapal tol laut itu akan memiliki peran yang besar dalam rangka mengendalikan maupun menurunkan harga bahan pokok," kata dia.