Ibu Hamil Kini Diberi Antivirus, Cegah Penularan Hepatitis B ke Bayi
ILUSTRASI DOK VOI

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pemerintah akan mulai memberikan antivirus kepada ibu hamil.

Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya transmisi atau penularan virus hepatitis B dari ibu ke anaknya yang akan lahir.

Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Nomor HK.01.07/MENKES/15/2023 tentang Percontohan Pemberian Antivirus pada Ibu Hamil untuk Pencegahan Transmisi Virus Hepatitis B dari Ibu ke Anak.

Budi memandang, upaya tambahan untuk mencegah transmisi virus hepatitis B dari ibu ke anak memang diperlukan, di samping upaya imunisasi hepatitis B yang diberikan pada bayi lahir.

"Upaya tambahan tersebut salah satunya melalui penggunaan antivirus tenofovir disoproxil fumarate yang telah terbukti keamanan dan efektifitasnya," kata Budi dalam keterangannya, Kamis, 12 Januari.

Langkah awal yakni penggunaan antivirus tenofovir disoproxil fumarate dilakukan dengan kegiatan percontohan pada rumah sakit dan puskesmas di beberapa kabupaten/kota.

"Percontohan pemberian antivirus pada ibu hamil dilaksanakan mulai tahun 2022 sampai dengan tahun 2023 di rumah sakit dan Puskesmas pada 6 provinsi dan 10 kabupaten/kota," tuturnya.

Percontohan pemberian antivirus pada ibu hamil dilakukan dengan memberikan obat antivirus Tenofovir Disoproxil Fumarate kepada ibu hamil dengan HBsAg positif, dengan kadar virus sama atau lebih dari 200.000 IU/mL (5,3 log10 IU/mL), atau  dengan Hepatitis B e-Antigen (HBeAg) positif selama trimester ketiga kehamilan sampai dengan 1 (satu) bulan setelah melahirkan.

Pelaksanaan pemberian obat antivirus tenofovir disoproxil fumarate kepada ibu hamil dengan HBsAg positif dilakukan oleh dokter umum yang terlatih pada fasilitas kesehatan tingkat pertama atau dokter spesialis penyakit dalam pada fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut, dan dilaksanakan oleh tim kerja yang ditetapkan oleh pimpinan di fasilitas pelayanan kesehatan.

Adapun fasilitas kesehatan yang melaksanakan percontohan pemberian antivirus pada ibu hamil, antara lain:

1. Jawa Barat: RSUD Kota Bandung dan Puskesmas Arcamanik Kota Bandung

2. DKI Jakarta: Puskesmas Cengkareng dan RSUD Taman Sari, Jakarta Barat; Puskesmas Tanah Abang dan RSUD Kemayoran, Jakarta Pusat; Puskesmas Kebayoran Lama dan RSUD Tebet Jakarta Selatan; Puskesmas Cakung dan RSUD Kramat Jati Jakarta Timur; Puskesmas Tanjung Priok dan RSUD Koja Jakarta Utara

3. Sulawesi Selatan: Puskesmas Sudiang Raya dan RSUD Labuang Baji Kota Makassar

4. Jawa Timur: Puskesmas Sememi, Puskesmas Wonokusumo, RSUD dr. Mohamad Soewandhie, RSUD dr. Soetomo Kota Surabaya

5. Lampung: RSUD Hj. Abdul Moeloek, Puskesmas Way Kandis, dan Puskesmas Gedong Air Kota Bandar

6. Kalimantan Selatan: Puskesmas Pekauman Kota Banjarmasin

Sebagaimana diketahui, penularan hepatitis B dari ibu yang terinfeksi kepada anak merupakan salah satu penyebab tingginya prevalensi hepatitis B di Indonesia. Berdasarkan data Riskesdas 2013, prevalensi hepatitis B (HBsAg) secara umum sebesar 7,1% pada penduduk Indonesia.

Selain itu, terdapat sekitar 820 ribu kematian pada tahun 2019 akibat sirosis hati dan kanker hepatoseluler (kanker hati) karena infeksi virus hepatitis B.