YOGYAKARTA - GeNose, buatan para ahli UGM, yang cuma butuh 3 menit melalui embusan napas untuk mendeteksi COVID-19, resmi mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan (KEMENKES RI AKD 20401022883). GeNose UGM nanti akan ditempatkan pada ruang-ruang transportasi publik seperti bandara dan stasiun.
Ketua tim pengembang GeNose, Prof. Kuwat Triyana, mengatakan izin edar GeNose dari Kemenkes turun Kamis, 24 Desember. Kini GeNose UGM sudah boleh dipasarkan.
"Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan luar biasa dari banyak pihak GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar (KEMENKES RI AKD 20401022883) untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes, dalam membantu penanganan Covid-19 melalui skrining cepat," tulis Kuwat dalam keterangan tertulisnya.
Tim pengembangan GeNose UGM --didanai BIN dan Kemenristek/BRIN-- segera menyerahkan hasil produksi massal batch pertama sebanyak 100 unit. Itung-itungan UGM, satu alat GeNose dapat melakukan 120 tes atau totalnya 12 ribu orang sehari.
"Angka 120 tes per alat itu dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan nafas sehingga satu jam dapat mentes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam," jelas Kuwat.
GeNose C19 diharapkan bisa ditempatkan di bandara, stasiun kereta, dan tempat keramaian lainnya termasuk di rumah sakit. Termasuk ke BNPB yang dapat mobile mendekati suspect Covid-19. Namun Kuwat bilang, tahap ini tidak memungkinkan pengadaan GeNose C19 untuk keperluan pribadi.
Kuwat juga menegaskan setelah mendapatkan izin edar GeNose C19 akan segera diproduksi massal. Tim berharap bila ada 1.000 unit kelak maka akan mampu mentes sebanyak 120 ribu orang sehari, dan bila ada 10 ribu unit (sesuai target di akhir bulan Februari 2021) maka Indonesia akan menunjukkan jumlah tes Covid-19 per hari terbanyak di dunia yakni 1,2 juta orang per hari.
BACA JUGA:
"Tentu, bukan hanya angka-angka seperti itu harapan kita semua, namun kemampuan sebanyak itu diharapkan akan menemukan orang-orang terinfeksi COVID-19 tanpa gejala (OTG) dan segera diambil tindakan isolasi atau perawatan sehingga rantai penyebaran Covid-19 dapat segera terputus,” papar Kuwat.
Lima industri konsorsium berkomitmen untuk mendukung, yakni PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri (bagian mekanik), PT. Hikari Solusindo Sukses (elektronik dan sensor), PT. Stechoq Robotika Indonesia (pneumatic), PT. Nanosense Instrument Indonesia (artificial intelligence, elektronik dan after sales), dan PT. Swayasa Prakarsa (assembly, perijinan, standar, QC/QA, bisnis).
Biaya tes dengan GeNose C19 cukup murah hanya sekitar Rp15-25 ribu. Hasil tes juga sangat cepat yakni sekitar 2 menit serta tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya. Selain itu, pengambilan sampel tes berupa embusan nafas juga dirasakan lebih nyaman dibanding usap atau swab.