Bagikan:

BANGKA - Bupati Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Algafry Rahman mengingatkan warga tidak terbelah karena berbeda pandangan dan pilihan dalam berpolitik.

"Kita sudah memasuki tahun politik menjelang Pemilu 2024, saya ingatkan warga jangan sampai terbelah atau terpolarisasi sehingga merusak kerukunan antarsesama yang sudah kita bangun sejak lama," katanya di Koba, ANTARA, Minggu, 8 Januari. 

Bupati mengatakan, polarisasi ini membuat suatu kelompok menganggap pandangan dan prinsipnya yang paling benar sehingga kelompok yang berseberangan dianggap salah pandangan politik dan moralitasnya.

Penggunaan politik identitas menjelang Pemilu 2024 kata dia harus diantisipasi dan dimitigasi agar kerukunan umat tidak ternodai.

"Kita semua mesti belajar pada apa yang terjadi pada pesta demokrasi sebelumnya, ada masyarakat terbelah, yang hingga kini masih bisa dirasakan terutama di media sosial," ujarnya.

Bupati mengimbau warga tetap menjaga kerukunan, berkampanye sesuai aturan dan jangan jadikan agama sebagai alat memecah belah persatuan.

"Sejatinya, kerukunan adalah prasyarat pembangunan nasional dan pembangunan membutuhkan stabilitas, dan stabilitas dapat terwujud bila antarmasyarakat rukun dan damai," ujar politisi Partai Golkar itu.

Menurut dia, politisi agama juga sering dilakukan untuk meraih efek elektoral dan tempat ibadah kerap dijadikan tempat berkampanye.

"Kerukunan sangat dinamis dan sering menguji kita, terutama menjelang Pemilu 2024," ujarnya.