KUDUS - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah berharap perbaikan mesin pompa pengendali banjir dipercepat. Sebab satu dari tiga mesin pompa yang beroperasi mengalami kerusakan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait agar perbaikan mesin pompa tersebut bisa dipercepat, sehingga bisa digunakan untuk membuang air banjir yang menggenangi Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati," kata Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Antara, Kamis, 5 Januari.
Harapannya, kata dia, mesin pompa tersebut bisa digunakan sebelum genangan banjir surut. Jika perbaikannya terlalu lama dan baru bisa dioperasikan saat banjir surut, tentunya percuma.
Apalagi, kata dia, mesin pompa pengendali banjir tersebut, saat ini sangat dibutuhkan untuk mengurangi genangan banjir di Desa Jati Wetan.
Awalnya, imbuh dia, mesin pompa pengendali banjir hanya dua unit dengan kapasitas masing-masing 200 meter kubik per detik. Kemudian, ada tambahan satu unit mesin pompa yang baru, sehingga kemampuan membuang air bisa lebih besar lagi.
Upaya lain untuk mengurangi genangan banjir, yakni dengan meminta bantuan tambahan pompa penyedot air yang disampaikan saat rapat bersama dengan Gubernur Jateng dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Nantinya biar BPBD Kudus yang berkoordinasi dengan pihak terkait. Sementara tanggul sungai yang rendah juga ditinggikan untuk antisipasi agar airnya tidak melimpas," ujarnya.
Bantuan untuk mengurangi genangan juga diberikan oleh PT Pura dengan mengoperasikan polder yang dimiliki.
General Manager HR-GA Pura Group Agung Subani menyatakan kesiapannya membantu penanganan bencana alam dengan mengoperasikan dua unit mesin pompa penyedot air dengan kapasitas 5.000 liter per detik untuk setiap unit mesinnya.
BACA JUGA:
Perusahaan tersebut juga akan membangun satu polder lagi dengan kapasitas mesin pompa penyedot 20.000 liter per detik.