175 Santri Palembang Batal Rayakan Malam Tahun Baru di TMII karena Tiket Kemahalan
Rombongang Santri Palembang (Ivan Two/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Datang dengan 3 rombongan bus, 175 santri dari Yayasan Pondok Pesantren Darussalam yang terletak di Sumedangsari, Kec. Buay Madang Timur, Kab. Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan batal merayakan malam tahun baru di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) setelah tahu harga tiket masuknya terlalu mahal.

Tiket masuk TMII yang biasanya seharga Rp25.000 per orang naik dua kali lipat menjadi Rp50.000 per orang khusus pada tanggal 21 Desember 2022.

Hal tersebut menjadi alasan para santri batal memasuki kawasan TMII. Burhanuddin, pimpinan rombongan menyatakan bahwa ia sempat bernegosiasi dengan membawa surat permohonan dispensasi, namun negosiasi tersebut tetap tak tercapai.

“Tiba-tiba hari ini saya datang ke sini bingung, kaget saya, pokoknya tidak bisa dikurangi sama sekali, tidak ada dispensasi sama sekali. Walaupun itu siswa, semuanya tetap Rp50.000 karena kebijakan,” kata Burhanuddin saat ditemui di TMII pada Sabtu, 31 Desember.

Burhanuddin dan para santri sendiri baru mengetahui perubahan harga tiket masuk ketika datang ke TMII. “Baru tahu pas kita datang ke sini. Semisal kita tahu dari pagi tadi bahwasannya (harga) tiket naik, tidak ada dispensai, ya kita gak akan datang ke sini,” ujarnya.

Para santri sendiri sedang melakukan perjalanan studi wisata religi sejak Senin, 26 Desember kemarin. Setelah mengunjungi beberapa tempat dan ingin kembali ke Sumatera Selatan, mereka menyempatkan diri untuk mengunjungi TMII.

“Kita (datang ke TMII) hanya ingin mengedukasi anak-anak biar tahu kalau seluruh yang ada di Indonesia ada di Taman Mini. Tapi ya akhirnya ya putar balik kita,” jelas Burhanuddin.

Pimpinan rombongan itu mengatakan bahwa ia juga sempat bernegosiasi lebih lanjut, namun juga tidak berhasil. “Kita bukannya meniatkan untuk tahun baru di sini juga, karena lagi pas aja waktunya. Saya juga sudah bicara kalau kita gak usah sampai malam, kasih waktu 2 jam aja terus kita pulang. Tapi tetap tidak bisa,” ungkapnya.

Studi wisata memang kerap dilakukan Pondok Pesantren Darussalam tiap akhir tahun, dan TMII kerap jadi destinasi. Burhanuddin sangat menyayangkan para santri gagal mengunjungi TMII tahun ini.

Setelah sekitar 30 menit rombongan bis berada di gerbang masuk TMII, mereka memutuskan keluar dan melanjutkan perjalanan. “Ya kita mau pulang, mau gimana lagi karena gak ada lagi destinasi,” pungkasnya.