JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) meminta warga Pulau Bintan (Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan), Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mewaspadai banjir rob.
"Mohon diwaspadai untuk wilayah Pulau Bintan, terutama bagi warga yang tinggal di kawasan pesisir bagian utara dan timur terkait potensi terjadinya banjir rob dan gelombang tinggi," kata prakirawan BMKG Tanjungpinang Miranda Putri Permatasari, di Tanjungpinang, dikutip dari Antara, Sabtu 31 Desember.
Ia menjelaskan bahwa banjir rob dapat terjadi saat gelombang laut pasang tinggi. Saat ini, tinggi gelombang laut di Pulau Bintan mencapai 2,5 meter.
Menurut dia masyarakat yang menggunakan moda transportasi laut, dan juga yang tinggal di sekitar kawasan pesisir perlu mewaspadai gelombang laut yang tinggi tersebut.
"Selain itu juga perlu diwaspadai untuk masyarakat yang ingin berlibur mengunjungi wilayah sekitar pantai," kata MIranda Putri Permatasari.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kepri Muhammad Hasbi mengimbau warga untuk tidak membuang sampah di laut dan parit. Saluran drainase yang tersumbat sampah dapat menyebabkan terjadi banjir.
Warga dapat secara mandiri membersihkan saluran air agar tidak tersumbat.
Ia juga mengimbau warga untuk mewaspadai air laut yang pasang tinggi disertai dengan gelombang laut yang tinggi. Banjir rob disebabkan air laut yang lebih tinggi dari badan jalan.
BACA JUGA:
"Beberapa tahun lalu pernah terjadi banjir rob. Kami minta warga mewaspadainya," katanya.
Ia mengemukakan sejumlah kawasan di Natuna dan Tambelan terjadi banjir rob akibat air laut pasang tinggi yang disertai gelombang laut yang tinggi pula. Pemerintah daerah memberikan bantuan kepada korban bencana tersebut.
"Bantuan dari Pemprov Kepri menyebar di seluruh kabupaten dan kota sehingga ketika dibutuhkan dapat langsung diberikan kepada para korban," demikian Muhammad Hasbi.