Di 2022, Polda Riau Gagalkan Peredaran 745 Kilogram Sabu, 478 Ribu Pil Ekstasi, dan 134 Kilogram Ganja
Foto: Dok. Antara

Bagikan:

JAKARTA - Kepolisian Daerah (Polda) Riau dan jajaran sepanjang tahun 2022 menggagalkan peredaran 745,16 kilogram sabu-sabu, 478.623 butir pil ekstasi, 134,53 kg ganja, dan 3.282 butir pil happy five.

"Polda Riau dan jajaran berhasil mengungkap 1.869 kasus narkoba dengan jumlah tersangka 2.768 orang," kata Kepala Polda Riau Irjen Pol. Mohammad Iqbal dalam konferensi pers akhir tahun di Pekanbaru, dikutip dari Antara, Sabtu 31 Desember.

Pengungkapan kasus narkoba tersebut, kata dia, jumlahnya naik jika dibanding tahun lalu sebanyak 266 kasus atau 14,2 persen. Jumlah tersangka yang ditangkap juga naik sebanyak 420 orang atau 15,2 persen

Atas kinerja dari Direktorat Reserse Narkotika dan Obat-obatan Terlarang, Polda Riau memberikan penghargaan kepada direkturnya. Tak tanggung-tanggung kategori Pejabat Utama Terbaik diraih oleh Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Pol. Yos Guntur atas prestasinya dalam pengungkapan kasus narkotika sepanjang 2022.

Ditres Narkoba juga dinilai inovatif dengan meluncurkan aplikasi bernama 'Sikat' Narkoba. Satuan kerja ini capaian serapan anggarannya mencapai 100 persen, dan berhasil membangun hubungan baik dengan para pemangku kepentingan terkait.

Aspek kepemimpinan Kombes Pol. Yos Guntur juga diakui oleh semua tim direktorat dan satuan wilayah. Dia aktif memberikan penghargaan kepada personel yang yang dinilai baik melaksanakan tugas di lapangan, terutama kepada anggota Ditres Narkoba Polda Riau.

"Polda Riau tidak dapat bekerja optimal pada tahun 2022 tanpa bantuan jajaran. Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya," kata Irjen Pol. Iqbal.

Diungkapkannya bahwa kerja kepolisian juga masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Polda Riau memerlukan bantuan dan dukungan seluruh pihak demi menjaga Bumi Lancang Kuning tetap aman dan kondusif.

"Mohon maaf untuk kekurangan yang ada. Pada tahun 2022 ini banyak pencapaian. Jika dibandingkan dengan 2021, tahun ini jumlah gangguan keamanan jauh menurun, termasuk karhutla juga turun signifikan 75 persen," katanya.