BANTEN - Kawasan bantaran Sungai Ciujung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten siaga banjir. Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah hulu Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) membuat air sungai melimpas hari ini, Kamis 29 Desember.
"Kami sekarang siap-siap untuk mengamankan perabotan rumah tangga, karena khawatir malam ini air Sungai Ciujung menerjang pemukiman," kata Madropi (55), warga Kelurahan Cijoro, Lebak Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis 29 Desember, disitat Antara.
Pemukiman di sekitar bantaran Sungai Ciujung mencapai ribuan kepala keluarga dan mereka mengungsi ke tempat yang disediakan pemerintah daerah jika dilanda banjir.
Pengalaman tahun-tahun lalu banjir yang menerjang pemukiman warga bantaran Sungai Ciujung mengungsi ke sekolah, sarana ibadah dan gedung.
Saat ini, Sungai Ciujung yang berada di perkotaan Rangkasbitung berstatus awas dengan tinggi permukaan air Ciberang -Ciujung 422 sentimeter dan debit air 733 meter kubik.
"Kami bersama warga lainnya kini mengamankan barang-barang berharga, termasuk perabotan rumah tangga ke tempat yang lebih aman guna menghindari banjir," katanya menjelaskan.
Nurdin, warga Kelurahan MC Timur Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan dirinya merasa ketakutan banjir menimpa rumah miliknya yang jarak ke tepi Sungai Ciujung 50 meter.
Saat ini, dirinya mengungsi ke rumah saudara dengan membawa peralatan elektronik dan perabotan rumah tangga untuk menghindari genangan air banjir.
"Kami meyakini kiriman air dari kawasan hulu TNGHS bisa melanda banjir jika hujan berlangsung hingga malam dan dini hari," tuturnya.
BACA JUGA:
Camat Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Yadi Basir mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Ciujung agar waspada banjir sehubungan debit air sungai meluap.
Masyarakat yang tinggal di bantaran sungai itu antara lain perkampungan di Kelurahan MC Rangkasbitung Barat, MC Timur Rangkasbitung Timur, Cijoro Lebak, Cijoro Pasir, Desa Kolelet Wetan dan Desa Pabuaran.
"Kami sudah mengintruksikan lurah,desa dan rukun warga agar mengaktifkan ronda malam guna mengantisipasi banjir," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal mengatakan masyarakat bantaran sungai agar waspada banjir, karena curah hujan di kawasan hulu cukup tinggi dan kemungkinan menimbulkan bencana alam.
Masyarakat yang rawan bencana alam, seperti banjir, longsor dan angin kencang hampir di semua 28 kecamatan.
"Kami minta warga waspada banjir dan longsor menyusul curah hujan tinggi," tandasnya.