Bagikan:

JAKARTA - Memasuki musim penghujan di penghujung tahun tak jarang menimbulkan banjir di sebagian besar wilayah Indonesia. Kondisi ini berpotensi menimbulkan risiko bahaya korsleting listrik.

Lalu apa yang perlu dilakukan masyarakat jika rumah terendam banjir, supaya tidak tersengat listrik yang korslet?

General Manager PLN Disjaya Doddy B Pangaribuan mengatakan, langkah pertama yang harus dilakukan pelanggan adalah mematikan instalasi listrik di dalam rumah. Salah satu caranya dengan matikan melalui Miniature Circuit Breaker (MCB).

"Matikan instalasi listrik dalam rumah, kalau memang di rumahnya bisa dibagi jurusan listrik per jurusan, tapi kalau tidak, langsung saja dimatikan MCB induk yang ada di luar atau di bawah meteran," tuturnya, dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, 22 Desember.

Kedua yang bisa dilakukan pelanggan, kata Doddy adalah mencabut peralatan listrik yang terhubung dengan stop kontak. Kemudian, langkah ketiga adalah menaikkan alat elektronik yang lebih tinggi dari air.

"Kemudian bila aliran terkena banjir ternyata belum padam tolong menghubungi kontak center 123 nanti petugas kami akan membantu mengamankan," tuturnya.

Sedangkan, langkah kelima yang harus dilakukan pelanggan adalah menghubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan banjir petugas terkait seperti BPPD.

Doddy juga memastikan PLN akan melakukan pengamanan serupa jika terjadi banjir di suatu wilayah. Di waktu yang bersamaan PLN akan langsung memadamkan listrik jika rumah pelanggan terendam air. Begitu juga jika gardu distribusi terendam banjir.

Setelah air surut, kata Doddy, pelanggan bisa menggunakan peralatan elektronik kembali. Namun, dengan catatan harus memastikan peralatan dan instalasi dalam keadaan kering.

Selanjutnya, PLN juga melakukan penormalan listrik setelah instalasi dipastikan kering dan ada penandatangan berita acara yang disaksikan RT/RW/tokoh masyarakat setempat.

"Sama-sama aman. PLN menyalakan kembali setelah warga sudah aman, setelah jaringan kami juga aman," tuturnya.