JAKARTA - Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada (UGM) Zaenur Rohman mengatakan digitalisasi seperti saran Menko Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tak membuat praktik korupsi hilang dari Tanah Air.
"Pada kenyataannya (digitalisasi, red) itu sudah dilakukan juga oleh pemerintah tapi nyatanya masih terjadi tindak pidana (korupsi, red)," kata Zaenur kepada wartawan, Rabu, 21 Desember.
Menurut Zaenur, pernyataan Luhut yang menyebut operasi tangkap tangan (OTT) membuat citra Indonesia buruk juga dirasa tak tepat. Apalagi, dari pengembangan kasus korupsi biasanya berujung pada pengembalian kerugian negara.
Selain itu, Zaenur menganggap pernyataan Luhut mengecilkan upaya pemberantasan korupsi yang selama ini sudah dilakukan. "Seakan-akan pemberantasan korupsi hanya bisa dilakukan dengan baik dengan upaya pencegahan," tegasnya.
"Penindakan dan pencegahan bak dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan. Buktinya apa, upaya pencegahan sudah dilakukan terus melalui digitalisasi birokrasi. Misalnya e-lelang, e-court, di pelabuhan, pajak digitalisasi tapi itu semua belum bisa menihilkan bahkan meminimalisir tindak pidana korupsi," sambung Zaenur.
BACA JUGA:
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengingatkan KPK jangan sering melaksanakan penindakan dan melakukan pencegahan lebih maksimal. Hal ini disampaikannya di hadapan Ketua KPK Firli Bahuri.
"Kita mau bersih-bersih amat di surga sajalah kau. Jadi KPK pun jangan pula sedikit-sedikit tangkap-tangkap. Itu enggak bagus juga, ya, lihat-lihatlah," kata Luhut dalam pidatonya di Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024 di kawasan Jakarta Pusat, Selasa, 20 Desember.
Tak hanya itu, Luhut juga menganggap operasi tangkap tangan (OTT) yang kerap dilakukan komisi antirasuah juga punya dampak buruk. Sehingga, ia bilang, seluruh pengadaan sebaiknya didigitalisasi agar pencegahan korupsi bisa dilakukan.
"OTT, OTT itu kan endak bagus sebenarnya buat negeri ini jelek banget, gitu. Tapi kalau digitalize siapa yang mau melawan kita," tegasnya.