Bagikan:

NGANJUK - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengemukakan selain mendukung irigasi, kehadiran Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk membantu mengurangi risiko banjir.

"Keberadaan dan beroperasinya Bendungan Semantok ini sangat membantu kami mereduksi banjir di Jawa Timur, khususnya Kabupaten Nganjuk," kata Gubernur setelah peresmian Bendungan Semantok dilansir ANTARA, Selasa, 20 Desember.

"Sungguh sebuah penguatan yang sangat signifikan bagi infrastruktur air di Jawa Timur," katanya.

Dia juga berharap kehadiran Bendungan Semantok dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani di wilayah sekitarnya.

"Semoga para petani di Nganjuk merasakan manfaat hadirnya bendungan ini. Tentu saya berharap produksi pertanian akan meningkat seiring hadirnya bendungan ini," kata Khofifah.

Di samping itu, Bendungan Semantok selanjutnya diproyeksikan dapat mendukung pelaksanaan konservasi dan pengembangan usaha pariwisata.

Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Semantok, yang pembangunannya selama kurun tahun 2017 sampai 2022 menelan biaya Rp2,5 triliun.

Bendungan dengan daya tampung 32,6 juta meter kubik dan luas genangan 365 hektare tersebut dilengkapi dengan jaringan irigasi yang mampu mengairi persawahan seluas 1.900 hektare.

Bendungan tersebut pada 2024 diproyeksikan mampu menyediakan air baku 312 liter/detik bagi penduduk Kecamatan Rejoso, Nganjuk, dan Gondang yang tercatat sebanyak 61.644 jiwa.

Selain itu, bendungan dapat mereduksi banjir hingga 137 meter kubik per detik di wilayah hilir yang dialiri Sungai Semantok saat hujan. Keberadaan bendungan tersebut diproyeksikan dapat mereduksi banjir hingga 63 persen.