JAKARTA - Presiden Joko Widodo akan meresmikan operasional Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Infrastruktur itu dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Kabupaten Nganjuk Pimpinan Asti Widyartini mengatakan Presiden Jokowi dijadwalkan akan meresmikan langsung operasional Bendungan Semantok pada Selasa 20 Desember.
"Dari informasi yang kami terima, Presiden akan naik pesawat turun di Bandara Iswahjudi Magetan, kemudian ke Nganjuk," katanya di Nganjuk, disitat Antara, Senin 19 Desember.
Dia bilang, kepala negara akan tiba di Bendungan Semantok sekitar pukul 15.00 WIB. Presiden Jokowi lebih dahulu mengikuti penanaman pohon kemudian meninjau lokasi peresmian.
"Presiden juga akan naik sepeda bambu ke lokasi bendungan untuk peresmian," kata dia.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Humas Polres Nganjuk Iptu Supriyanto mengatakan telah mempersiapkan anggotanya untuk mengamankan kedatangan Presiden Jokowi di Nganjuk.
Supriyanto menyampaikan sebanyak 300 personel Polres Ngajuk akan diterjunkan. Dia menambahkan, jumlah itu masih ditambah pengamanan dari jajaran Kodim 0810/Nganjuk.
"Kami di ring tiga, nanti untuk pengamanan juga dari Kodim 0810/Nganjuk. Pengamanan dilakukan di semua rute yang diperkirakan dilalui oleh rombongan Presiden," tuturnya.
Bendungan Semantok yang dibangun PUPR merupakan salah satu Program Strategis Nasional, sebagai upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan air dan pangan di Kabupaten Nganjuk.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, pembangunan bendungan akan terus dilanjutkan dengan infrastruktur irigasi dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.
Pembangunan Bendungan Semantok tersebut dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sungai Brantas, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR melalui dua paket pekerjaan.
Adapun dua paket pekerjaan PUPR yakni paket satu oleh kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya, PT Pelita Nusa Perkasa, KSO; dan paket dua menggandeng PT Hutama Karya, PT Bahagia Bangunnusa, KSO dengan nilai sebesar Rp1,17 triliun.
Bendungan tersebut lokasinya di Dusun Kedungpingit, Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso Nganjuk, dan didesain memiliki kapasitas tampung sebesar 32,67 juta m3 yang bersumber dari aliran Sungai Semantok.
Bendungan itu dilengkapi jaringan irigasi yang dapat berfungsi sebagai penyalur air pada saat musim kemarau guna mencegah terjadinya kekeringan pada areal persawahan seluas 1.900 hektare (ha). Dengan begitu, kehadiran bendungan akan meningkatkan hasil produksi pertanian di daerah tersebut.
Luas area genangan dari bendungan ini adalah 365 hektare. Bendungan ini sekaligus untuk mereduksi risiko banjir sebesar 137 m3/detik pada wilayah hilir yang dialiri Sungai Semantok saat musim hujan. Sungai Semantok panjangnya sekitar 18,19 kilometer dan daerah tangkapan air sekitar 54.032 kilometer persegi, memiliki volume aliran masuk rata-rata 64,77 m3/tahun.
Selain itu, Bendungan Semantok, Nganjuk juga dapat berfungsi sebagai upaya pemeliharaan sungai di wilayah hilir bendungan sebesar 30 liter per detik serta penyedia air baku sebesar 312 liter per detik untuk Kecamatan Rejoso.
Bendungan ini juga memiliki potensi sebagai destinasi pariwisata di Jawa Timur yang dapat menumbuhkan ekonomi lokal.
Bendungan Semantok tersebut mulai dibangun sejak Desember 2017 dengan tipe zonal inti tegak yang memiliki tinggi 38,5 meter dan panjang puncak bendungan 3.100 meter.
Dengan selesainya pembangunan Bendungan Semantok, Nganjuk, nantinya akan menambah daftar bendungan yang berada di Jawa Timur, antara lain Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo, dan Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro.