JAKARTA - Koordinator lapangan (korlap) aksi 1812, Rijal Kobar mengaku akan membantu bebaskan sejumlah massa aksi yang ditangkap pihak kepolisian. Namun, Rijal belum mengetahui jumlah pasti massa yang ditangkap.
"Info yang saya dapat ada empat dari Jawara. Yang lain belum tahu karena terpecah-pecah. Mungkin masih banyak lagi. Yang diamankan, saya siap membantu, nanti dari pihak hukum," kata Rijal saat ditemui di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat, 18 Desember.
Rijal menyebut, saat menyerahkan surat pemberitahuan aksi kepada polisi, ia hanya diminta menandatangani surat sebagai penanggung jawab jika terjadi kerumunan dan pelanggaran protokol kesehatan.
Namun, saat massa aksi 1812 datang di kawasan Patung Kuda siang tadi, ternyata polisi langsung membubarkan massa dan menyebut bahwa izin keramaian telah dilarang.
"Saya tidak tahu akan dibubarkan seperti ini. Persoalannya saya harus bertanggung jawab harus membubarkan massa. Ya enggak bisa lah karena semuanya terpecah," tuturnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, ketika massa tiba di kawasan Patung Kuda, Kapolres Jakpus Kombes Heru Novianto meminta peserta aksi demonstrasi 1812 yang menuntut pembebasan penahanan Rizieq Shihab, untuk membubarkan diri.
Katanya, ada aturan protokol kesehatan yang melarang adanya kerumunan di masa pandemi. "COVID-19 di Jakarta masih tinggi silakan kembali, harus sehat dan selamat sesuai aturan protokol kesehatan tidak ada kerumunan. Saya ingatkan untuk segera membubarkan diri," kata Heru.
Sehingga, ketika mobil komando berlogo FPI baru saja tiba di kawasan Patung Kuda, polisi langsung bergerak memukul mundur massa. Massa terpencar ke arah Gambir dan Tanah Abang.
Massa sempat tak mau dibubarkan. Namun, polisi tetap maju untuk memukul mundur massa perlahan. Sampai akhirnya, banyak massa aksi yang membubarkan diri.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut pihaknya menangkap 155 orang yang hendak berangkat untuk aksi maupun yang telah tiba di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha untuk menggelar aksi 1812.
"Berdasarkan data terakhir, ada 115 orang sudah kita amankan. Sebanyak 20 orang diamankan di Batalyon 201. Sisanya, ada di polres-polres dan di Polda Metro Jaya," kata Yusri.
Yusri menyebut, 155 massa ini diduga provokator yang akan membuat kegiatan aksi menjadi ricuh. Bahkan, salah satu massa yang ditangkap kedapatan membawa ganja. "Dari 155 yang kita amankan, ada yang ditemukan membawa ganja. Itu kita temukan dia di daerah Depok," ucap Yusri.
Selain itu, terdapat dua orang polisi yang terluka akibat senjata tajam berupa samurai yang dibawa oleh salah satu orang dalam massa aksi 1812.
Polisi tersebut terluka karena tengah membubarkan massa aksi 1812 yang lokasinya di Jalan Medan Merdeka Selatan, tepatnya di depan kantor Balai Kota DKI.