Bagikan:

LUWU - Gara-gara menanti kekasih yang tak kunjung datang, pria berinisial YS (17) ditemukan tewas di Dusun Salu Kayyang, Porang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Dia memilih bunuh diri dengan menenggak racun.

Dari informasi orang tua korban yang dihimpun polisi, korban nekat meminum racun hama hingga meninggal dunia karena kecewa kekasihnya tak kunjung datang.

"Korban kecewa dan nekat meminum racun dengan cara dicampur dengan air di dalam timba (sumur),” kata Kasat Reskrim Polres Luwu AKP Faisal Syam, dihubungi VOI, Jumat, 18 Desember.

Ibu korban sempat mendengar anaknya menelepon kekasihnya dan meminta datang ke rumah. Namun pacar korban menolak.

"kalau tidak mau ke sini minumka nanti racun," kata AKP Faisal Syam.

Mendengar itu, ibu korban langsung membuang racun yang ada di samping rumah. Namun masih ada racun hama yang berada di dalam rumah.

“Ibu korban masuk ke dalam dapur dan melihat anaknya  meminum racun dan ibu korban langsung berteriak minta tolong sehingga pekerja yang ada di rumahnya langsung masuk ke dalam dapur dan berusaha merebut racun yang diminum oleh korban," sambung Faisal.

Korban sempat dilarikan ke puskesmas Ponrang dan dilakukan pertolongan medis. Namun korban dinyatakan meninggal dunia.

"Korban nekat minum racun hingga meninggal dunia karena marah dan kecewa dengan pacarnya yang tidak mau datang di rumahnya sedangkan pacarnya sudah sering menjanjikan Korban bahwa dia mau datang," tutur Faisal.

Berdasarkan hasil koordinasi dengan orang tua Korban dan pihak keluarga Korban, bahwa dengan adanya kejadian ini maka keluarga Korban menerima dengan ikhlas kalau kematian Korban ini sudah takdir dan tidak menyalahkan siapan pun termasuk pacar dari korban tersebut.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, silakan berkonsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.