MAKASSAR - Sulkifli, anak seorang nelayan dari daerah terpencil di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan dinyatakan lulus seleksi dan menjadi calon Tamtama PK Angkatan Laut.
Sulkifli sebelumnya viral di media sosial karena perjuangannya mengikuti seleksi. Dia harus menempuh jalur laut sejauh 17 kilometer dari desa tempat tinggalnya di Maros menuju Lantamal VI Makassar dengan mendayung perahu tradisional (katinting).
Kabar tersebut awalnya terdengar melalui laporan serta foto yang diterima Kadispen Lantamal VI Kapten Laut (KH) Suparman Sulo, melalui lewat WhatsApp yang melaporkan ada 39 orang calon Tamtama (CATA) yang lolos.
Dalam foto yang diterima tersebut terdapat pesan yang ditulis oleh Sulkifli yang berisikan “Anak Nelayan Jadi Dikmata TNI AL, Salam Kerinduan”
"Ucapan tersebut merupakan suatu tanda rasa syukur yang disampaikan oleh Zulkifli karena telah lulus dari seleksi tingkat pusat di Malang dan kini akan menjalani Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) di Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) di Surabaya", kata Kadispen Lantamal VI, Suparman Sulo dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Kamis, 17 Desember.
Sulkifli pernah bercerita perjuangannya mengikuti seleksi calon prajurit TNI AL.
"Untuk ikut tes, saya harus naik perahu kayu (katinting) menerjang gelombang laut di sebelum matahari terbit," kata Sulkifli, Jumat, 2 Oktober.
Dia menempuh jarak sekitar 17 kilometer dari kampungnya dengan kapal tradisional itu. Dengan mengandalkan kompas, Sulkifli menyusuri perairan dari pagi buta menuju Dermaga Layang Mako Lantamal VI, Makassar.
BACA JUGA:
Sulkifli memilih menggunakan perahu ke tempat tes sebab bila menggunakan jalur darat, dia harus berputar lebih jauh. Dengan perahu, Sulkifli mencapai tempat tes di Makassar selama dua jam.
Setiba di dermaga kawasan Lantamal VI, Sulkifli pun menyandarkan perahunya dan spontan menarik perhatian Panitia Daerah (Panda) Makassar dalam penerimaan Calon Prajurit Tamtama PK pengawak Kapal Perang dan Marinir Gelombang II Tahun Anggaran 2020 di Lantamal VI.
"Kebetulan di kampung saya ini belum ada yang menjadi prajurit TNI AL," ujar Sulkifli.
Tahapan demi tahapan tes sudah diikutinya dan berharap agar usahanya ini mampu mengantarnya ke cita-cita yang sudah didambakan sejak masa kecil.