Dirjen Perhubungan Darat Tinjau Pos Lalu Lintas Gadog Bogor
DOK KEMENHUB

Bagikan:

BOGOR - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno bersama Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Firman Shantyabudi meninjau Pos Lalu Lintas Gadog, Bogor dalam rangka memastikan kesiapan penyelenggaraan Angkutan Natal dan Tahun Baru.

"Pengamanan tahun baru itu setiap tahun, namun tantangan yang kita hadapi juga berbeda setiap tahunnya. Tindakan yang kita lakukan tidak bisa seperti yang biasa-biasanya," kata Hendro dilansir ANTARA, Senin, 5 Desember.

Dia mengatakan, kawasan Puncak Bogor menjadi salah satu destinasi yang banyak dikunjungi sehingga diperlukan penanganan secara cepat dan tepat.

Dia meminta agar koordinasi harus tetap dijalankan dengan memanfaatkan Sumber Daya Manusia yang ada di sekitar Bogor.

"Saya kira Dinas Perhubungan di sini memiliki peralatan yang dapat dimanfaatkan dengan baik," ujarnya.

Selain itu, Ditjen Perhubungan Darat juga akan melakukan pembatasan angkutan barang saat Nataru.

Mulai hari Kamis tanggal 22 Desember nanti akan dilakukan pembatasan angkutan barang kecuali kendaraan yang mengangkut BBM dan bahan pokok.

Hendro berharap dengan adanya persiapan awal ini Angkutan Nataru dapat berjalan dengan baik dan kondusif.

Dirinya menegaskan jajarannya dapat terus mengkomunikasikan informasi terbaru kepada masyarakat terkait penyelenggaraan Nataru, sehingga dapat membantu masyarakat untuk mengambil keputusan atau pun merencanakan perjalanan.

Sementara itu, Kakorlantas Polri Irjen Firman Santyabudi mengatakan survey awal ini untuk memastikan jajaran maupun sarana dan prasarana yang biasanya dijadikan sasaran untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru.

Seluruh jajaran khususnya wilayah Bogor sudah sering menghadapi acara masyarakat saat akhir pekan, sehingga sudah menyiapkan sedemikian rupa jalur-jalur yang akan digunakan saat Angkutan Natal dan Tahun Baru.

"Belakangan ini juga terdapat beberapa daerah yang terimbas bencana, hal ini tidak lepas dari persiapan yang terus kita komunikasikan dengan stakeholders yang ada," ujar Firman.

Dari hasil perhitungan kapasitas yang ada di jalur puncak terdapat angka 40.000 yang dapat menjadi acuan baik yang masuk jalan tol ataupun melalui jalur-jalur alternatif yang telah disiapkan.

Hal tersebut dihitung sedemikian rupa supaya bila terjadi adanya kapasitas berlebih maka kendaraan yang menuju Puncak akan dialihkan menuju Bogor Kota.

Firman juga mengatakan kantong - kantong parkir telah disiapkan untuk masyarakat yang ingin merayakan malam Tahun Baru yang tidak menginap.

"Bagi masyarakat yang sekedar ingin ke Puncak silahkan masuk ke kantong - kantong parkir sampai nanti waktu yang ditentukan untuk semua turun satu arah menuju Jakarta lagi, jadi tanggal 1 sudah clear dan untuk hari - hari berikutnya dapat berjalan sebagaimana mestinya," katanya.