CIANJUR - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat sudah mengusulkan ke Basarnas untuk memperpanjang lagi proses pencarian korban hilang akibat bencana gempa bumi di Cugenang, Cianjur selama tiga hari ke depan.
"Pencarian korban hilang kepada Basarnas untuk diperpanjang lagi tiga hari setelah dua kali perpanjangan," kata Sekretaris Daerah Pemkab Cianjur Cecep Alamsyah saat jumpa pers perkembangan penanggulangan bencana gempa bumi di Pendopo Cianjur dilansir ANTARA, Sabtu, 3 Desember.
Pemkab Cianjur terus berkoordinasi dengan Basarnas dan seluruh jajaran TNI, Polri dan unsur lainnya dalam proses pencarian terhadap delapan orang yang diduga masih tertimbun tanah longsor di Warung Sate Shinta dan Cijedil.
Waktu perpanjangan itu, kata dia, akan diupayakan lebih maksimal dengan harapan korban yang hilang bisa secepatnya ditemukan.
"Kami akan melakukan koordinasi, untuk pencarian dilakukan semaksimal mungkin sampai korban itu bisa ditemukan," katanya.
BACA JUGA:
Jumlah korban meninggal dunia dilaporkan sebanyak 334 orang atau bertambah tiga orang yang baru ditemukan di lokasi longsor Warung Sate Shinta dan Cijedil, Kecamatan Cugenang, Sabtu siang.
"Hasil pencarian pada hari ini Sabtu 3 Desember 2022 ditemukan tiga jenazah, dua jenazah di Cijedil dan satu lagi di Warung Sate Shinta, dan korban hilang atau masih pencarian itu delapan jiwa," katanya.
Sekretaris Daerah Pemkab Cianjur Cecep Alamsyah memaparkan, penanggulangan bencana gempa masih terus dilakukan, juga memvalidasi jumlah kerusakan, maupun warga yang tinggal di tenda pengungsian.
Warga yang luka berat sebanyak 593 orang, korban dirawat di semua rumah sakit wilayah Cianjur sebanyak 49 orang, kemudian tempat pengungsian sebanyak 494 titik.
Jumlah masyarakat yang mengungsi tercatat sebanyak 41.166 kepala keluarga atau 114.683 jiwa dengan kerugian materil jumlah rumah rusak berat, sedang, dan ringan sebanyak 35.601 unit.
"Kerugian materil jumlah rumah rusak 35.601 unit, terdiri dari rusak berat 7.817, rusak sedang 10.589, ringan 17.195," katanya.