Bagikan:

CIANJUR - Beredar di media sosial (medsos) sejumlah relawan gempa Cianjur memutuskan pulang lantaran mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari sekelompok masyarakat yang dianggap membebani para relawan.

Para relawan mengeluhkan banyaknya pungutan liar (pungli) di sejumlah titik gempa yang dilakukan warga. Bahkan di postingan itu juga disebut tindakan intoleran terhadap beberapa rekan dengan dalih agama.

Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa pihaknya akan menyelidiki kebenaran kabar tersebut. Doni akan memerintahkan jajaran untuk melakukan patroli ke beberapa titik yang diduga terjadinya pungli.

"Tentunya harus didalami terlebih dahulu terkait kebenarannya dengan melakukan patroli ke lokasi-lokasi yang berpotensi terjadinya pungli," kata Doni kepada VOI melalui pesan singkat, Selasa, 29 November.

Doni juga menjelaskan, apabila dalam patroli petugasnya menemukan sekelompok atau beberapa orang yang melakukan tindakan pemerasan dan pungli, maka pihaknya tidak segan-segan menindak sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Apabila ada yang menemukan mengalami kejadian yang merugikan tersebut segera melaporkan ke pihak kepolisian. Tindakan hukum tegas akan kami lakukan. Kami akan lakukan penindakan terhadap oknum masyarakat yang melakukan penghadangan dan pemerasan," kata Doni.

Doni berharap kepada sejumlah relawan untuk terus memberikan bantuan terhadap korban-korban gempa di Cianjur. Sebab, kata Doni, mereka (para korban) masih membutuhkan uluran tangan masyarakat Indonesia.

"Warga cianjur yang terdampak bencana masih sangat membutuhkan uluran tangan dan bantuan kemanusiaan. Jangan karena beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab kemudian menjadi merugikan masyarakat Cianjur lainnya," tutupnya.