Bagikan:

BANJARMASIN - Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan Diauddin menyatakan, sebanyak 46 sampel sempat diperiksa terkait Polio di provinsi ini.

"Jadi 46 ini sampel yang kami kirimkan ini sudah sesuai standar pusat, Alhamdulillah negatif. Jadi Kalsel betul-betul aman Polio saat ini," ujarnya di Banjarmasin dilansir ANTARA, Kamis, 24 November.

Sampel terkait Polio yang diperiksa tersebut diambil dari anak yang diduga ada gejala awal mengalami tertular virus yang bisa membuat kelumpuhan dan kematian tersebut.

Menurut dia, kasus Polio yang kembali ditemukan di negeri ini hingga pemerintah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) jadi perhatian Pemprov Kalsel untuk melakukan mendeteksi secara serius

Dinkes Kalsel pun berkoordinasi dengan Dinkes 13 kabupaten/kota melakukan penyusuran itu hingga terkumpul 46 sampel tersebut untuk diperiksa lebih lanjut dikirim ke pusat.

Semua sampel yang ditemukan tersebut negatif. Meski demikian semua harus waspada, bagi anak yang belum dapat vaksinasi Polio segera dibawa ke puskesmas.

Terkait vaksinasi Polio, Diauddin, menyampaikan capaian hingga Oktober sudah di angka 60 persen untuk Kalsel.

Dia mana, jumlah capaian tersebut sudah bagus untuk target nasional.

“Insyaallah, akhir tahun kita bisa capai," katanya.

Diauddin menjelaskan, penyakit Polio sebetulnya bisa menular, namun bisa diantisipasi dengan cara pola hidup yang sehat.

“Virus Polio menular sebenarnya, hidup di tubuh manusia, keluar lewat feses menyebar dengan cepat melalui komunitas, terutama dalam situasi kebersihan dan sanitasi yang buruk," katanya.

Dengan ditemukannya kembali kasus Polio di Kabupaten Pidie, Aceh tersebut, Pemerintah Indonesia telah menetapkan temuan itu sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Pemberlakuan KLB lantaran bahaya Polio bisa memicu kelumpuhan permanen bahkan hingga kematian, terutama pada anak berusia di bawah lima tahun yang belum divaksinasi Polio.