Bagikan:

JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak pernah berpikir untuk 'bercerai; dengan Partai Gerindra meski diterpa isu duet Prabowo Subianto berpasangan dengan Ganjar Pranowo.

Menurut Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, utak-atik nama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) adalah hal biasa sehingga pihaknya tak terganggu dengan isu tersebut.

“Ketika PKB gandeng dengan Gerindra, enggak punya bayangan untuk pecah. Kita ingin membangun kekuatan sampai menang. Cuma kan otak-atik selalu ada Pak Prabowo-Ganjar atau apa, buat PKB, masih dalam prinsip itu kita membangun koalisi yang serius tidak mikir bercerai,” ujar Jazilul, dikutip Kamis, 24 November.

“Karena kalau dalam istilah perceraian itu adalah sangat dibenci oleh Allah. Jadi kalau sampai bercerai kami dengan Gerindra, enggak bagus itu,” tambahnya.

Diketahui, PKB mencapreskan Ketua Umum Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Meski legowo Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang akan menjadi capres koalisi, namun PKB ingin Cak Imin yang menjadi cawapresnya.

Karena itu, PKB merasa tak terganggu dengan isu-isu yang memasangkan Prabowo dengan figur mana pun. Sebab, PKB dan Gerindra sudah menandatangani kesepakatan saat mendeklarasikan koalisi pada Agustus lalu.

“Enggak terganggu, kan baru setingkat isu. Karena kita berpegang saja pada pakta yang ditandatangani, bahwa calon presiden dan wakil presiden itu dibicarakan dengan Pak Prabowo dan Gus Muhaimin dan sampai hari ini belum ada pembicaraan terkait dengan Pak Ganjar,” tegasnya.

Wakil Ketua MPR itu mengatakan, saat ini Gerindra memiliki capres Prabowo Subianto. Sementara PKB memiliki capres Muhaimin Iskandar. Keduanya akan mencari waktu yang tepat untuk membahas mengenai capres-cawapres yang akan diusung pada Pilpres 2024.

“Belum menemukan keputusan lagi, nyari waktu yang tepat. Ini kan belum duduk bareng ya, mungkin cari tempat yang adem. Apa menghirup kopi Hambalang,” kata Jazilul.