Bagikan:

JAKARTA - Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Pur. dr. Mintoro Sumego, MS mengatakan tingkat keterisian kapasitas (Bed of Occupancy Ratio/BOR) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran mencapai angka 2,68 persen per 22 November.

“Alhamdulillah November sekarang ini pasien 102 atau keterisiannya adalah 2,68 persen saja BOR-nya itu. Jadi sudah terjadi penurunan yang cukup lumayan,” kata Mintoro dilansir ANTARA, Selasa, 22 November.

Menurut Mintoro, RSDC Wisma Atlet pernah mengalami empat kali lonjakan jumlah pasien sejak rumah sakit darurat itu didirikan pada 23 Maret 2020. Pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit itu terbanyak terjadi pada 27 September 2020 dengan jumlah pasien 5.080 orang, 24 Januari 2021 dengan jumlah pasien 5.036 orang, 30 Juni 2021 dengan jumlah pasien 7.167 orang, dan 7 Februari 2022 dengan jumlah pasien 6.092 orang.

“Kalau kita bandingkan tahun 2020 bulan November itu, pasien yang sama-sama bulan Novembernya tahun 2020 itu 3.400 (pasien), lalu November 2021 (sebanyak) 173 (pasien). Alhamdulillah November sekarang ini (2022) pasien 102 (orang),” kata Mintoro.

Rata-rata BOR RSDC Wisma Atlet dalam dua bulan terakhir atau pada Oktober dan November hampir di bawah 2 persen. Pada Oktober, jumlah pasien COVID-19 terendah yaitu 11 orang dan tertinggi 44 orang. Sementara pada November, jumlah pasien COVID-19 terendah sebanyak 33 orang dan tertinggi 111 orang.

“Hari ini 102 (pasien), jadi ada penurunan. Masih fluktuatif tapi terdata peningkatan yang cukup signifikan selama bulan Oktober terutama bulan November, ya, bulan November itu ada peningkatan yang cukup signifikan,” kata dia.

Mintoro menegaskan RSDC Wisma Atlet Kemayoran sampai saat ini memberikan pelayanan kepada pasien-pasien yang terkonfirmasi COVID-19. Wisma Atlet, imbuh dia, bisa merawat pasien COVID-19 dengan gejala ringan, sedang, maupun berat.

Menurut Mintoro, saat ini mayoritas pasien atau sekitar 80 persen pasien yang dirawat memiliki gejala ringan sementara sisanya pasien dengan penyakit penyerta atau komorbid. Dia juga mengatakan bahwa pasien yang dirawat rata-rata sudah melakukan vaksinasi, bahkan vaksinasi dosis ketiga.

“Hampir 90 persen pasien dirawat sudah melaksanakan vaksin. Hanya sekitar 10 persenan kuranglah yang belum vaksin sama sekali, tapi rata-rata sudah melalui vaksin. Jadi dengan vaksin itu sendiri, terlihat bahwa pasien-pasien yang dirawat ini memang rata-rata dengan gejala ringan. Dan sampai hari ini kita sudah merawat hampir 131.034 orang (total pasien yang pernah dirawat dari 2020),” kata Mintoro.