MALUKU - Seluruh siswa SMA Negeri 1 Kei Besar di Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku yang sekolahnya dibakar massa saat terjadi bentrokan antara warga Bombai dan Elat pada 12 November, telah dialihkan ke sekolah lain.
"Soal kebakaran sekolah, sangat disesalkan kalau bentrokan antara warga kampung tetapi kenapa berbagai sarana publik seperti sekolah harus dibakar, lalu mau biarkan anak-anak tidak sekolah dan menjadi bodoh," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku, Insun Sangadji di Ambon dilansir ANTARA, Sabtu, 19 November.
Menurut dia, Dinas Dikbud meminta bantuan dari pemerintah untuk pembangunan infrastruktur sekolah. Tapi kini sekolah justru dibakar.
"Saat terjadi kebakaran, saya instruksikan kepala cabang untuk menempatkan anak-anak pada sekolah lain dan mereka tidak boleh libur agar proses belajar-mengajar tetap berjalan," ucapnya.
Kejadian seperti ini disebut membuat pemerintah di tingkat pusat bakal kesulitan memberikan bantuan.
BACA JUGA:
Menurut dia, SMAN 1 Kei Besar baru saja mendapatkan bantuan DAK Pendidikan untuk membangun laboratorium fisika serta rehab beberapa ruang kelas.
“Tetapi mereka membakar sekolah itu keseluruhan dan bangunan yang baru direhab juga ikut terbakar," sambung Insun.
Sudah dilaporkan musibah terbakarnya laboratorium fisika dan rehab pada sekolah tersebut.
"Karena mendapatkan DAK Pendidikan maka perkembangan pembangunan fisik di lapangan tentunya dilaporkan ke pemerintah, termasuk terbakarnya SMAN 1 Kei Besar ini telah dilaporkan," kata Insun.