3 Balita di Bandar Lampung Meninggal Dunia Akibat Gangguan Ginjal Akut
Direktur RSUDAM Lampung dr. Lukman Pura menyampaikan keterangan pers mengenai pasien gagal ginjal akut di Kota Bandar Lampung/VIA ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Tiga pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek (RSUDAM) di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung meninggal dunia.

Direktur RSUDAM dr. Lukman Pura mengatakan, tiga pasien gangguan ginjal akut yang meninggal terdiri atas satu anak berusia 11 bulan, satu anak berusia delapan bulan, dan satu anak 13 bulan.

Pasien berusia 11 bulan yang mengalami gangguan ginjal akut progresif atipikal meninggal pada Sabtu lalu, pasien berusia delapan bulan yang masuk ruang perawatan pada Selasa pekan lalu meninggal satu hari setelahnya, dan pasien ketiga yang berusia 13 bulan meninggal pada Jumat, 28 Oktober sekitar pukul 17.00 WIB. 

"Ketiga pasien anak gangguan ginjal itu meninggal dunia di waktu berbeda, yang pertama adalah pasien usia 11 bulan karena kondisi yang kurang baik, serta yang usia delapan bulan juga terjadi perburukan keadaan," katanya di Bandar Lampung, Antara, Senin, 31 Oktober. 

"Untuk pasien usia 13 bulan ini sebenarnya kami dan dokter optimis akan sembuh, sebab ada sejumlah perbaikan keadaan setelah dilakukan cuci darah melalui selaput perut atau Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis selama tiga hari," jelasnya. 

Menurut dia, setelah tiga hari menjalani terapi cuci darah melalui selaput perut, pasien bisa mengeluarkan urine dan kondisinya membaik.

"Selama tiga hari kami sudah optimis, sebab yang menangani sampai 15 dokter, selain itu urine sudah bisa keluar sampai ada 20-30 kali penggantian. Namun, memang setelahnya beberapa hari terjadi penurunan kondisi dan terjadi gagal nafas," katanya.

Sedangkan satu pasien yang dikategorikan sebagai suspek, menurut dia, telah diperbolehkan pulang karena hanya mengalami dehidrasi.

"Sudah diperbolehkan pulang karena setelah diinfus keluar urine sebanyak 200 kubik centimeter, balita tersebut ternyata hanya dehidrasi dan hasil laboratorium tidak mengarah ke gangguan ginjal," katanya.

"Sampai saat ini belum ada pasien (gangguan ginjal akut) lagi, karena secara nasional pun kasusnya menurun," ia menambahkan.