MAKASSAR- Sedang ramai dibagikan foto dan video kumpulan awan bergulung bak gelombang tsunami di Bandara Sultan Hasanuddin Maros, Makassar hingga ke Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Penampakan awan mirip gelombang tsunami direkam seeorang yang berada dalam Bandara Sultan Hasanuddin, Maros. Foto lainnya menunjukan gumpalan awan di kawasan Masjid 99 Kubah CPI Makassar, di Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar di Kabupaten Pangkep. Foto-foto ini juga diunggah akun Instagram informasi daerah.
Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah IV - Makassar, Hanafi Hamzah, menjelaskan peristiwa alam yakni awan yang berbentuk gelombang tsunami berawal dari awan cumulus (berbentuk bunga kol) dan berkembang menjadi awan cumulonimbus yang menjulang yang sangat tinggi, padat di awan.
Awan cumulonimbus terbentuk karena ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri atau berkelompok.
"Jadi awan itu bentuknya macam-macam. Ada yang berbentuk kol, ada yang berbentuk seperti bulu ayam, ada yang berbentuk serabut, ada juga yang berbentuk bergulung. Jadi itu namanya cumulus, itu akan berkembang bisa menjadi awan yang menjulang tinggi, namanya cumulonimbus," ujar Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah IV - Makassar, Hanafi Hamzah, dihubungi VOI, Senin, 7 Desember.
BACA JUGA:
Dia menjelaskan, awan cumulonimbus adalah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi padat, di dalamnya mengandung badai petir serta cuaca dingin.
"Jadi dalam cumulonimbus, ini dalam aktivitas nya, apa bila dalam kondisi matang bisa menciptakan hujan yang lebat, angin yang kencang, kemudian bisa diiringi badai guntur," sambungnya.