JAKARTA – Di hadapan kepolisian, Siti Elina (24), wanita wanita penodong pistol ke Paspampres di depan Istana Negara mengaku pistol jenis FN yang dibawanya adalah milik pamannya.
Wanita bercadar warga Kampung Mangga, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, itu ternyata diam-diam mengambil pistol tersebut lalu membawanya untuk melakukan aksi di depan Istana Negara.
"Hasil pemeriksaan kami, baru satu hari sebelumnya diambil oleh yang bersangkutan (tersangka) secara diam- diam. Senjata milik pamannya, dibawa saat ingin menerobos istana," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Rabu, 26 Oktober.
BACA JUGA:
Kombes Hengki menyebutkan, ancaman teror itu benar ada dan nyata saat kejadian itu. Setelah perempuan tersebut diamankan oleh Paspampres dan Polantas, tersangka diperiksa di Polda Metro Jaya.
"Setelah kita lakukan pemeriksaan intensif, ada mengarah ke radikal atau teror," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya menyita sepucuk senjata api berikut dua butir peluru dari hasil penangkapan wanita bercadar pembawa senjata jenis FN di Istana Negara, Jakarta Pusat. Senjata itu disita dari tubuh tersangka berinisial SE (24).