Bagikan:

JAKARTA - Pengelola Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, mencatat terjadi pertumbuhan jumlah penumpang yang keluar masuk Pulau Bali melalui bandara tersebut selama November  jika dibandingkan dengan catatan di bulan-bulan sebelumnya tahun 2020.

"Selama bulan November sebanyak 3.898 pesawat udara dan 351.585 orang penumpang tercatat keluar masuk Pulau Bali melalui Bandara Ngurah Rai. Jika dibandingkan dengan catatan di Oktober 2020, terdapat pertumbuhan sebesar 27,5 persen dan 51,8 persen masing-masing untuk pergerakan pesawat udara dan penumpang," ujar GM PT Angkasa Pura (API) I Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Herry AY Sikado dalam keterangan yang diterima di Kabupaten Badung, Bali, Minggu, 6 November.

Pada Oktober 2020 pihaknya mencatat sebanyak 3.058 pesawat udara dan 231.586 orang penumpang terlayani oleh pintu gerbang udara Pulau Dewata itu. Ia mengatakan selama enam bulan ke belakang, statistik pesawat dan penumpang terus bertumbuh. Sedangkan pada November merupakan yang tertinggi dari tiga bulan terakhir.

“Jika ditarik ke belakang lagi, dari bulan Juni hingga November 2020 kami mencatat selalu terdapat pertumbuhan statistik yang cukup signifikan. Dari bulan ke bulan selalu bertumbuh. Selama enam bulan terakhir, rata-rata pertumbuhan untuk pesawat udara adalah 56,1 persen sedangkan untuk penumpang rata-rata tumbuh 101,4 persen. Cukup menggembirakan," katanya.

Herry Sikado menjelaskan dengan tambahan catatan jumlah pesawat udara dan penumpang yang terlayani hingga bulan kesebelas tahun 2020, tercatat sebanyak 50.659 pesawat udara dan 5.806.270 orang penumpang.

Catatan itu masih cukup jauh dibandingkan dengan jumlah pesawat udara dan penumpang yang terlayani di tahun 2019 silam. Selama 11 bulan 2019 sejumlah 141.385 pesawat udara dan 22.003.610 penumpang terlayani di Bandara Ngurah Rai. Jika dilakukan perbandingan, maka di tahun 2020 ini terdapat selisih sebesar 90.726 pergerakan pesawat dan 16.197.340 penumpang.

“Untuk catatan di tahun 2020 secara keseluruhan memang masih jauh jika dibandingkan dengan tahun 2019. Persentase penurunannya sebesar 64,2 persen dan 73,6 persen untuk pergerakan pesawat dan penumpang," ungkapnya.