Minta Masyarakat Hindari Beli Obat Warung untuk Cegah Gagal Ginjal Akut, Dewan Pakar Ikatan Apoteker Indonesia: Coba Dulu Dibalur Bawang Merah
Photo by Abdinor Salad on Unsplash

Bagikan:

JAKARTA - Dewan Pakar Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Keri meminta masyarakat untuk menghindari pembelian obat-obatan di warung untuk anaknya. Ini sebagai upaya pencegahan penyakit gagal ginjal akut yang marak di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Jika anak demam, Keri menyebut lebih baik penanganan awal yang bisa dilakukan oleh para orang tua adalah terapi nonfarmakologi.

"Ada terapi nonfarmakologi yang bisa digunakan selain obat. Kalau ada demam awal-awal, bisa dicoba dulu dengan dikompres atau dibalur bawang merah," kata Keri dalam diskusi virtual, Sabtu, 22 Oktober.

Untuk penanganan lebih lanjut, masyarakat bisa langsung membawa anak-anaknya ke fasilitas kesehatan dan mendapatkan obat sesuai dengan resep dokter.

"Jadi intinya bahwa kalau selama ini demam dikit, cari obat ke warung dan sebagainya, kami menghimbau masyarakat untuk saat ini dan juga ke depan mengutamakan untuk membeli obat di fasilitas kesehatan," ungkap Keri.

Sejauh ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melarang penggunaan obat-obatan sirop. Kemenkes juga memerintahkan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan untuk tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair/sirop sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah.

Keri berujar, saat ini perusahaan industri farmasi juga tengah mengeek kembali sejumlah produknya terkait kandungan senyawa kimia dalam pelarut obat sirop yang menjadi penyebab gagal ginjal akut, yakni etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).

"Alhamdulillah beberapa industri sudah melakukan deklarasinya bahwa tidak ada EG dan DEG di produknya. Saya juga menghargai asas kehati-hatian dari Kementerian Kesehatan dengan menghentikan penggunaan sediaan sirop selama kita masih menelisik mengenai permasalahan ini," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, gagal ginjal akut misterius atau atypical progressive acute kidney injury (AKI) adalah kondisi saat ginjal tiba-tiba tidak dapat menyaring limbah dari darah dan tanpa diketahui penyebabnya.

Gejala awal gangguan ginjal akut misterius adalah demam, diare atau muntah, dan batuk-pilek. Gejala lanjutannya adalah jumlah urin dan frekuensi BAK berkurang, badan membengkak, penurunan kesadaran, dan sesak napas.

Beberapa jenis obat sirop yang digunakan oleh pasien balita yang terkena AKI terbukti memiliki EG, DEG, EGBE, yang seharusnya tidak ada/sangat sedikit kadarnya di obat-obatan sirop tersebut.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memerintahkan kepada industri farmasi untuk menarik peredaran 5 jenis obat sirop yang memiliki kandungan EG melebihi ambang batas aman.

Lima jenis obat sirup yang dianggap punya kandungan cemaran EG melebihi ambang batas aman adalah:

  1. Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml
  2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml
  3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml
  4. Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml
  5. Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml