MEDAN - Calon wali kota Medan nomor urut 2 Bobby Nasution lantang berbicara kegagalan pemerintahan kota (Pemkot) Medan. Kegagalan pengelolaan kota, membuat Medan disebut Bobby tak berkembang.
“Indonesia adalah negara kesatuan bukan negara federal yang artinya provinsi, kabupaten dan kota dibentuk pemerintah pusat. Letak kota Medan yang strategis, menjadikan kota Medan dibentuk untuk menjadi pintu gerbang Indonesia bagian barat. Potensi lain bonus demografi yang harusnya menjadikan pembangunan kota Medan menjadi baik dan masif,” kata Bobby Nasution membuka sesi penyampaian visi misi dalam debat Pilkada Medan yang disiarkan Youtube KPU Medan, Sabtu, 5 Desember.
“Masalahnya adalah tata kelola pemerintahan kota Medan yang selalu saja gagal berkolaboraasi dengan pemerintah kabupaten-pemerintah kota, gagal berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan gagal berkolaborasi dengan pemerintah pusat,” tutur Bobby.
Karena itu, menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini berkomitmen melalui Kolaborasi Medan Berkah akan menyelaraskan pembangunan provinsi Sumut dan pembangunan nasional. Bobby bersama pasangannya Aulia Rachman berjanji mewujudkan masyarakat Medan yang berkah maju dan kondusif.
“Kami yakin kota Medan akan menjadi pusat pembangunan di Selat Malaka,” ujar Bobby.
BACA JUGA:
Sementara itu, calon wakil wali kota Medan Aulia Rachman membeberkan visi kota Medan menjadi kota ekonomi kreatif dan inovatif. Programnya di antara lain yakni program Medan ramah investasi termasuk satu kelurahan satu sentra usaha.
“Kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah provinsi kota Medan sekitarnya, Binjai, Deli Serdang, Karo menciptakan TPA sampah terpadu. Meyakinkan pemerintah pusat untuk pembangunan kota Medan terbebas dari korupsi, mempersatukan kota Medan dengan festival budaya,” kata Aulia Rachman.