SULBAR - Jalan Trans Sulawesi tertutup longsor pada sejumlah titik di wilayah Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Provinsi Sulbar, M Aksan mengatakan, sudah tiga hari jalan yang menghubungkan ibu kota Mamuju menuju Kabupaten Mamasa terputus akibat longsor.
"Sebanyak 13 titik longsor telah memutus jalur trans-Sulawesi dari Mamuju menuju Mamasa sebagai dampak banjir bandang dan hujan lebat, yang melanda wilayah Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju terjadi pada 11 Oktober sekitar pukul 14,00 Wita," kata Aksan, di Mamuju, Sulbar, dikutip dari Antara, Kamis 14 Oktober.
Dia menuturkan, longsor yang terjadi itu terdapat pada sejumlah titik di wilayah Desa Sondoang, Desa Keang, maupun sejumlah desa lainnya di wilayah yang menghubungkan Mamuju-Mamasa.
"Jalan poros tersebut tidak bisa dilalui arus lalu lintas, dan masyarakat hanya bisa berjalan kaki hingga 10 kilometer apabila ada kebutuhan mendesak, karena kendaraan sama sekali sudah tidak bisa melintas," tuturnya.
Menurut dia, Dinas PUPR Provinsi Sulbar, telah mengerahkan sebanyak empat unit alat berat untuk mulai bekerja membersihkan longsor yang menutup jalan trans Sulawesi tersebut agar kembali dapat dilalui masyarakat.
"Namun karena longsor yang disertai batu besar kayu dan tanah, membuat alat berat yang ada, masih kesulitan bekerja menyingkirkan tumpukan longsor yang jatuh dari atas gunung," katanya.
BACA JUGA:
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya telah meminta bantuan tambahan alat berat dari seluruh Kabupaten di Sulbar untuk bekerja bersama menyingkirkan material longsor yang terjadi.
"Tambahan alat berat telah menuju kelokasi untuk membersihkan longsor tersebut dan diharapkan dapat bekerja cepat agar jalan kembali bisa terbuka untuk dilalui masyarakat," katanya.
Berdasarkan data BPBD Provinsi Sulbar, sebanyak delapan rumah warga dilaporkan hanyut pada sejumlah Desa di Kecamatan Kalukku diantaranya sebanyak empat unit rumah hanyut di Desa Sondoang.
Selain itu tiga rumah hanyut di Kelurahan Sinyonyoi Selatan, kemudian satu rumah hanyut dan satu tertimbun serta tiga tiang listrik tumbang di Desa Pammulukan.
BPBD Sulbar juga mencatat sejumlah sekolah, puskesmas dan kantor desa dan sejumlah pelayanan umum lainnya kemudian rumah ibadah terdampak banjir tersebut.
Banjir juga memutus akses jalan sejumlah desa dan merusak areal perkebunan dan pertanian masyarakat
Berdasarkan data sementara pemerintah di Mamuju, sedikitnya 1.625 rumah terdampak banjir dan mengalami kerusakan sementara sekitar 5.271 jiwa dalam penanganan pemerintah Mamuju sebagai pengungsi.