JATIM - Tenda darurat dibangun di SDN Gelang 7, Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim). Pembangunan agar kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berjalan usai atap bangunan sekolah tersebut ambruk.
"Kami bersama Polres Jember dan relawan mendirikan tenda darurat dua unit untuk aktivitas belajar dan satu unit tenda dari Polres Jember, sehingga totalnya ada tiga tenda darurat," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Heru Widagdo di Jember, Jatim, Minggu 9 Oktober.
Atap bangunan sekolah di Desa Gelang, Kecamatan Sumberbaru itu ambruk pada Sabtu 8 Oktober. Akibatnya empat ruang kelas rusak berat.
Beruntung saat kejadian, aktivitas belajar mengajar tidak ada lantaran libur Maulid Nabi Muhammad SAW. Kejadian itu pun tidak menimbulkan korban jiwa.
Peristiwa diduga akibat kerangka galvalum tidak mampu menahan beban atap sekolah yang terlalu berat usai hujan deras mengguyur kawasan setempat.
"Informasi yang kami terima bahwa anak-anak di SDN Gelang 7 akan mengikuti ujian pada Senin (10 Oktober), sehingga tenda darurat untuk KBM sudah disiapkan sebagai pengganti kelas darurat," tuturnya.
BACA JUGA:
Adapun tiga buah tenda darurat didirikan di halaman SDN Gelang 7 yang rencananya digunakan untuk siswa kelas 1 hingga kelas 4, karena ruang kelasnya rusak berat akibat tertimpa reruntuhan atap sekolah. Jumlah siswa SDN Gelang 7 sebanyak 175 orang.
Ia menjelaskan, pihak Pusat Pengendali Operasional (Pusdalop) BPBD Jember merekomendasikan untuk melakukan kerja bakti pembersihan puing-puing material yang runtuh, kemudian pembuatan gedung baru, pendistribusian tandon air untuk toilet darurat, dan pembuatan mandi cuci kakus (MCK) darurat.
"BPBD Jember juga sudah mendistribusikan bantuan logistik berupa dua paket sembako, 72 sabun batang, 24 botol sabun cair, dan dua buah terpal," tandasnya.